Bank Indonesia Tingkatkan Konektivitas Pembayaran Lintas Negara
Volume pembayaran lintas negara (cross-border payment)
diperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang. Selama beberapa tahun
terakhir, nilai pembayaran lintas negara di seluruh dunia meningkat dari
USD127,8 triliun pada tahun 2018 menjadi USD156 triliun pada tahun 2022.
Dengan ekonomi global yang lebih mudah dan tanpa batas,
pembayaran lintas negara untuk lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan
dapat diakses oleh siapa saja menjadi tuntutan yang mutlak untuk mendorong
pemulihan ekonomi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta
menyampaikan tiga hal seputar pembayaran lintas negara. Pertama, ekonomi
digital dan ekosistem keuangan Indonesia maupun ASEAN menunjukkan tren positif
dengan prospek ekonomi yang optimis. Hal ini disambut baik melalui inisiatif
Regional Payment Connectivity (RPC).
Kedua, pembangunan konektivitas lintas negara di masa depan
memiliki tantangan dan risiko, antara lain persepsi tarif mahal dan proses yang
lama, tidak inklusif, dan kurang transparan. Sementara itu, pembayaran lintas
negara menghadapi variasi regulasi, mode bisnis, proses, spesifikasi pembayaran
di setiap negara.
Ketiga, untuk mengatasi tantangan dan risiko pada poin kedua
tersebut, Pemerintah, otoritas terkait, dan pelaku industri pembayaran harus
bersinergi. Otoritas harus berkomitmen mendukung strategi dan inisiatif
keterkaitan ekonomi lintas negara.
“Di samping itu, pelaku industri harus siap menangkap
peluang dan menciptakan inovasi baik pada produk dan
layanan Cross-Border maupun arsitektur sistem pembayaran,” kata
Filianingsih dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023
hari kedua, Selasa (9/5/2023).
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Umum PERBANAS, Tigor M.
Siahaan mendukung integrasi sistem pembayaran di ASEAN melalui Fast Payment
System Interlinking dan memastikan sistem pembayaran seperti real-time
transfer dan pembayaran QR code dapat diakses oleh seluruh masyarakat
ASEAN.
Senada hal itu, CEO & Co-Founder DANA Indonesia Vince
Iswara menyambut baik penerapan QR Cross-Border. Implementasi ini selaras
dengan visi industri pembayaran yang berkomitmen untuk meningkatkan inklusi dan
literasi keuangan sebagaimana prioritas strategis Pemerintah Indonesia dan
Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang disusun oleh Bank Indonesia.
“Didukung teknologi inklusif dan platform ekosistem terbuka,
kami siap menghadirkan pengalaman bertransaksi digital lintas negara yang prima
untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna,” ucapnya.
“Sejalan itu, adopsi QRIS selalu dilengkapi edukasi yang berkelanjutan, baik untuk UMKM maupun masyarakat umum di seluruh Tanah Air. Maka perlu ada edukasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menyukseskan penggunaan QR Cross-Border yang berkelanjutan," tambah Vince.