Aktivitas Trading Tokocrypto Meningkat 15 Persen Selama Ramadan
Dalam momen Ramadan dan Idulfitri 1444 H, Tokocrypto
mencatatkan peningkatan signifikan aktivitas trading pengguna dan perubahan
perilaku yang berbeda dengan hari biasa. Tokocrypto mencatatkan adanya
pertumbuhan sekitar 15 persen dibanding momen hari biasa.
Rieka Handayani, VP Corporate Communications Tokocrypto
mengatakan, selama bulan Ramadan, terdapat perubahan perilaku trading yang
menarik untuk diamati. Frekuensi trading pada waktu sahur (antara pukul 03.00
WIB hingga 05.00 WIB) mengalami peningkatan sebesar 70 persen dibandingkan
dengan sebelum Ramadan.
"Perubahan perilaku trading selama bulan Ramadan ini
menunjukkan adaptasi dan fleksibilitas pengguna dalam mengatur waktu trading
mereka. Peningkatan aktivitas trading di waktu sahur mencerminkan bagaimana
pengguna memanfaatkan waktu luang di pagi hari untuk berinvestasi," ungkap
Rieka.
Pada periode 6-10 April, yang bertepatan dengan pemberian
Tunjangan Hari Raya (THR), belum terjadi peningkatan trading yang signifikan.
Namun, periode 10-13 April menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen pada sisi
deposit dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya.
Kemudian, menjelang Idulfitri periode 19-22 April juga
terjadi peningkatkan active trader dan deposit sebesar 12 persen. Hal ini
mengindikasikan bahwa beberapa pengguna mungkin menggunakan dana THR mereka
untuk berinvestasi dalam aset kripto.
Selama Ramadhan, aset kripto yang paling banyak
diperdagangkan di Tokocrypto adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan
Tokocrypto Coin (TKO). "Kami melihat adanya peningkatan deposit di periode
penerimaan THR, yang menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan potensi
investasi dalam aset kripto," tutur Rieka.
Menurut data terbaru, jumlah pengguna terdaftar di
Tokocrypto mencapai lebih tiga juta. Porsi usia pengguna Tokocrypto cukup
bervariasi, dengan sebagian besar pengguna berusia antara 18-30 tahun (56,7
persen), 31-45 tahun (33,9 persen), 46-55 tahun (9,4 persen). Mayoritas
pengguna Tokocrypto adalah laki-laki, yang mencakup 74 persen dan perempuan sebesar
26 persen.
"Pertumbuhan pengguna dan perubahan perilaku trading di
Tokocrypto selama Ramadhan mencerminkan tren global yang menunjukkan minat yang
semakin meningkat dalam investasi kripto. Selain itu, adaptasi pengguna
terhadap waktu trading yang berbeda menunjukkan bahwa pasar kripto terus
berkembang dan menjadi lebih inklusif bagi berbagai segmen masyarakat,"
jelas Rieka.
Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini, Tokocrypto
terus mengupayakan inovasi dan peningkatan layanan bagi penggunanya. Beberapa
inisiatif yang sedang dilakukan meliputi pengembangan fitur edukasi, kolaborasi
dengan mitra strategis, serta peningkatan keamanan platform.
"Masa depan industri kripto di Indonesia terlihat cerah, dan Tokocrypto siap untuk memimpin perubahan tersebut. Dengan memahami demografi dan perilaku pengguna, platform ini berharap dapat terus menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sambil mendorong inklusi keuangan dan ekonomi digital yang lebih luas," pungkas Rieka.