Data Tren Wisata 2022: Ada Paradigma Baru Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan
pencetak devisa negara dan setelah situasi pandemi mulai terkendali, kini
secara perlahan sektor pariwisata mulai pulih. Melalui beragam inovasi yang
dilakukan, sektor pariwisata mulai bangkit dan membuat Indonesia menjadi salah
satu negara yang kondisi pariwisatanya mampu bertahan di saat pandemi COVID-19.
Dalam seminar webinar bertajuk New Paradigm of Indonesia
Tourism Industry Trend 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang mengungkapkan bahwa walaupun kita
berada di dalam situasi menantang, terdapat beberapa peluang yang bisa
dimanfaatkan demi kebangkitan pariwisata nasional.
Baca juga: Survei: Pascapandemi, 52%
Responden Puas dengan Hotel Bersih dan Strategis
Kemenparekraf juga menyebut ada paradigma baru pariwisata,
yang terdiri dari Wellness Tourism, Work from Destination, Culture Immersion
serta Off-Grid Travel. Selain itu, lahir pula paradigma baru di ekonomi
kreatif, yaitu Digital Acceleration, Local Before Global dan Metaverse-Era,
serta pentingnya kolaborasi dalam membangkitkan industri.
Mengacu pada rangkuman data kolaborasi tiket.com bersama
Pusdatin Kemenparekraf, tiga destinasi favorit masyarakat untuk bepergian dalam
negeri masih didominasi dengan tujuan di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Jumlah outbound tourism Indonesia mengalami peningkatan
dengan kenaikan pemesanan sebesar 81,8 persen dan jumlah pax 90,9 persen. Tiket
penerbangan domestik mengalami peningkatan dari tahun 2020 di mana menggambarkan
bahwa perilaku konsumen cenderung stabil. Staycation semakin populer, membuat
tingkat hunian kamar hotel berbintang mengalami peningkatan sebesar 49,85
persen (menurut data BPS Mei 2021 - Mei 2022).
Tren ini juga terefleksi dari data tiket.com, di mana vila
dan apartemen pun semakin diminati seiring dengan maraknya tren staycation,
angka pemesanan meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi menjadi 204
persen dengan tiga kota yang menjadi tujuan favorit masyarakat untuk staycation
yakni area: DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Baca juga: Akomodir Traveling Milenial
dan Gen-Z, Reddoorz Tambah Properti Jaringan Hotel
Rata-rata booking dan jumlah pax dari setiap kategori yakni
transportasi (termasuk penyewaan kendaraan), akomodasi, serta event baik secara
daring maupun luring mengalami tren peningkatan dan persentase pembatalan
mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk
bepergian ataupun berwisata mulai pulih ke arah yang lebih positif.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni
Wayan Giri Adnyani memaparkan tren konsumen kini menunjukkan bahwa wisatawan
lebih cenderung memilih destinasi Local Before Global, maraknya layanan
touchless service, mengutamakan unsur kesehatan dan keamanan, dan meningkatnya
kesadaran akan sustainability.
Expedia memprediksi bahwa kualitas akan menjadi pendorong
utama keputusan perjalanan, baik terkait mindfulness, sensation-seeking,
culture immersion, atau pengaturan akomodasi maupun perjalanan yang
berkualitas.
Tren global menunjukkan pemulihan pariwisata sudah mencapai
65 persen dari sebelum pandemi, diperkirakan jumlah wisatawan yang melakukan
perjalanan internasional dari Januari sampai September 2022 mencapai lebih dari
dua kali lipat di periode yang sama di tahun 2021.
Baca juga: Bobobox Dukung Perkembangan
Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia
“Perlunya fokus dan prioritas dalam meningkatkan indikator
atau pilar yang menjadi kelemahan untuk meningkatkan Quality Tourism di
Indonesia,” jelas Ni Wayan Giri Adnyani di paparan materi mengenai New Paradigm
of Indonesian Tourism.
Sementara Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi, Industri,
Jasa, dan Perdagangan BRIN Addin Maulana menyatakan, geliat sektor pariwisata
mulai tumbuh dan menuju ke arah pemulihan seiring dengan terus meningkatnya
jangkauan vaksinasi COVID-19 masyarakat di Indonesia, serta relaksasi regulasi
pariwisata menjadi titik cerah kebangkitan industri ini.
Kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya perlu
didukung dengan strategi yang matang dari seluruh pemangku kepentingan, mulai
dari Pemerintah, pihak swasta, juga berbagai pelaku industri.
Bentuk inisiatif dan kemitraan dari segala sektor dan faktor
memiliki peran penting guna mendorong pendekatan inklusif dan holistik dengan
mengedepankan inovasi, digitalisasi, dan modalitas budaya sebagai kunci pokok
akselerasi pemulihan ekosistem pariwisata.
“Kemenparekraf sebagai pemerintah dapat merumuskan
kebijakan-kebijakan ke depannya melalui pemanfaatan evidence-based policy tidak
hanya berdasarkan statistik resmi namun juga big data dari industri agar
datanya bisa didapat lebih cepat sehingga bangkit pun lebih cepat,” terang Addin.
Baca juga: Tarif All In, Goldenbird
Siapkan Layanan Antar-Jemput Bandara
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery
Undarsa mengemukakan, tiket.com berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjaga
ekosistem pariwisata sehingga terus bertahan dari berbagai tantangan yang
mungkin hadir di 2023, serta di saat yang sama berkembang dan bersiap untuk
peningkatan animo pariwisata.
“Kami juga terus bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mendukung berbagai program Pemerintah, khususnya program pemberdayaan bagi pelaku usaha wisata dan program yang berbasis riset, sehingga upaya pemulihan serta pertumbuhan industri pariwisata dapat tercapai dengan lebih solid,” ucapnya.