Waspada Modus Kejahatan Install Aplikasi, Data Pribadi Bisa Dicuri
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk atau BRI mengimbau kepada nasabah dan masyarakat agar
senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus kejahatan perbankan
dalam hal ini social engineering yang bisa terjadi kepada setiap nasabah tanpa
memandang bulu asal bank.
Seperti diketahui, tindak kejahatan ini memanipulasi
psikologis korban untuk melakukan langkah-langkah tertentu sehingga nasabah
memberikan data pribadi atau kunci akses pada ‘brankas digital’ atau layanan
mobile banking yang mereka miliki. Kunci akses ini adalah username, dan
password mobile banking yang tanpa sadar, nasabah berikan melalui website
palsu.
Terbaru, modus penipuan yang marak terjadi, yakni permintaan
untuk meng-install aplikasi yang mengatasnamakan jasa ekspedisi atau kurir
pengiriman barang. Cara kerjanya, pelaku berpura-pura sebagai kurir dan
mengirimkan file ekstensi APK, disertai foto paket kepada korban. Korban pun
diminta untuk mengeklik dan meng-install aplikasi tersebut.
Baca juga: Kunci Hindari Social
Engineering, Jaga Kerahasiaan User dan Password
Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (permission)
terhadap aplikasi sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam
handphone korban bisa dicuri oleh pelaku. Data yang dicuri bisa sangat beragam,
data yang bersifat pribadi dan berbagai informasi yang masuk melalui SMS,
termasuk data perbankan yang bersifat rahasia seperti OTP (One Time Password)
dan data lainnya dapat diambil oleh fraudster.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengimbau nasabah
dan masyarakat agar lebih berhati-hati dengan modus kejahatan perbankan
tersebut. Ia juga berharap agar korban dari kejahatan perbankan tidak
bertambah.
“Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak
kejahatan social engineering. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi
perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh
nasabah,” ujarnya dalam keterangan resmi BRI pada Jumat (9/12/2022).
Baca juga: BRI Rampungkan 54,5 Persen
Restrukturisasi Kredit COVID-19
Aestika mengungkapkan mengimbau agar nasabah agar lebih
berhati-hati, serta tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi
tidak resmi. Nasabah juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan tidak
memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan yang bersifat rahasia.
“Seperti user id mobile banking, password, PIN, One Time
Password/OTP dsb.) kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.
Apabila masyarakat sudah terlanjur meng-install aplikasi yang tidak dikenal
tersebut, maka diimbau untuk segera melakukan uninstall aplikasi yang tidak
dikenal tersebut,” ungkapnya.
Tidak hanya di BRI, kejahatan perbankan dengan modus social
engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun. Oleh karenanya, untuk
memerangi kejahatan perbankan tersebut, BRI juga terus proaktif berkoordinasi
dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap berbagai tindakan
kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.