UPRINTIS Indonesia dan Bank OCBC NISP Buka Kelas Akselerasi Perempuan Berdaya
Terus menegaskan komitmen dalam memberdayakan perempuan, Bank OCBC NISP dan UPRINTIS Indonesia
melakukan penandatanganan kerja sama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UMKM Perempuan Indonesia
secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, kerja sama tersebut juga bertujuan untuk memberikan referensi dukungan permodalan untuk pengembangan usaha secara nasional maupun internasional melalui program Kelas Akselerasi Perempuan Berdaya Bersama Bank OCBC NISP.
Baca juga: Jaga Credit Score dan Cashflow Sebelum Mengajukan Kredit UMKM
National Network Head B Bank OCBC NISP Jenny Hartanto
mengatakan guna mendukung perempuan pengusaha untuk dapat terus berkontribusi
terhadap perekonomian Indonesia, Bank OCBC NISP menyediakan program #TAYTB
Women Warriors.
Program ini tidak hanya membantu pengusaha perempuan untuk
mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melainkan juga memberi dukungan berupa
kegiatan edukasi dan komunitas pengusaha perempuan untuk berbagi pengetahuan
dan pengalaman terkait usaha yang mereka miliki.
“Selain itu, kami juga secara aktif berkolaborasi dengan
berbagai pihak, salah satunya UPRINTIS Indonesia sebagai fasilitator
pengembangan ekonomi perempuan dalam program Kelas Akselerasi Perempuan Desa
Berdaya untuk meningkatkan potensi Communal Branding daerah,” katanya
dalam keterangan resminya.
UMKM perempuan di Jawa Timur dapat mengikuti Kelas
Akselerasi Perempuan Berdaya. Mereka akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan tambahan, serta permodalan melalui program #TAYTB Women Warriors,
sebuah solusi dan layanan keuangan untuk para pengusaha perempuan yang didukung
dengan layanan beyond banking untuk kebutuhan dan pengembangan
bisnis.
Berdasarkan data Bank OCBC NISP, hingga 30 September 2022, bank
telah menyalurkan kredit melalui #TAYTB Women Warriors sebesar Rp3 triliun atau
meningkat 38,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa
Timur Andromeda Qomariah mengungkapkan kontribusi koperasi dan UMKM di
Jawa Timur adalah sebesar 57,81 persen terhadap ekonomi Jawa Timur pada Tahun
2021.
Baca juga: Bangun Ekosistem Akuakultur, Bank OCBC NISP Beri
Pembiayaan ke eFishery
Hal tersebut sangatlah realistis sebab sebesar 9,78 juta
penduduk merupakan UMKM, baik di sektor pertanian maupun non pertanian. Kondisi
ini juga tidak terlepas dari peran perempuan sebagai pengusaha.
“Hal tersebut
sangatlah realistis sebab sebesar 9,78 juta penduduk merupakan UMKM, baik di
sektor pertanian maupun non pertanian. Kondisi ini juga tidak terlepas dari peran
perempuan sebagai pengusaha. Berdasarkan sensus ekonomi tahun 2016 juga
menunjukkan sebanyak 45,85 persen UMKM sektor non pertanian digerakkan oleh
perempuan,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan data ketenagakerjaan yang dirilis oleh BPS, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan terus menunjukkan peningkatan, di mana per Agustus mencapai 57,28 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi, terutama di Jawa Timur.