BI 7-Day Reverse Repo Rate Naik 50 Bps Menjadi 5,25 Persen

BI 7-Day Reverse Repo Rate Naik 50 Bps Menjadi 5,25 Persen

Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan kembali BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Begitu pula dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 6,00%.

Keputusan menaikkan BI7DRR tersebut disepakati dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022. Sebelumnya, pada minggu ketiga Oktober 2022, BI telah menaikkan BI7DRR sebanyak 50 bps menjadi 4,75 persen.

Baca juga: Industri Fintech Lending Mampu Perkecil Credit Gap di Indonesia

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan kenaikan suku bunga kali ini sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023.

Selain itu, kenaikkan BI7DRR ini guna memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat. 

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen di Kuartal III 2022

Perry mengungkapkan, Bank Indonesia juga terus memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR tersebut untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya lebih awal.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan tetap berada di pasar sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Baca juga: ST009 Terbit 11 November 2022, Kemenkeu Tetapkan Kupon 6,15 Persen

Bank Indonesia akan melanjutkan penjualan atau pembelian SBN di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan BI7DRR dalam meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing guna memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Selanjutnya, BI akan menerbitkan instrumen sukuk Bank Indonesia (SukBI) yang menggunakan underlying berupa surat berharga pembiayaan inklusif (SukBI inklusif) dan diakui sebagai Surat Berharga Pembiayaan Inklusif (SBPI), sejalan dengan komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung pembiayaan inklusif serta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: BI dan Group Study BIS Publikasikan Laporan Foreign Exchange Markets in Asia Pacific

BI juga akan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit dengan melakukan pendalaman asesmen terkait respons suku bunga perbankan terhadap suku bunga kebijakan dan terus mendorong penggunaan QRIS dan melanjutkan pengembangan fitur serta layanan QRIS termasuk perluasan QRIS antarnegara seiring dengan telah tercapainya target 15 juta pengguna baru QRIS pada Oktober 2022.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Nov. 22, 2022, 7:54 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.