Tingkatkan Literasi Keuangan UMKM, Bank DBS dan Komerce Gelar Kedai Belajar
Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2022, Bank DBS
Indonesia menggandeng Komerce menggelar Kedai Belajar DBS: 5 Jam Melek
Keuangan Bisnis Online sebagai upaya mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM).
Program ini digelar di Pontianak pada 12 Oktober 2022 dan
Medan pada 27 Oktober 2022. Pemilihan Kedua kota ini karena dinilai mempunyai
indeks literasi keuangan yang relatif rendah tetapi memiliki potensi bisnis
UMKM yang menjanjikan.
Kedai Belajar DBS hadir untuk mengedukasi para pemilik UMKM
dalam mengelola keuangan bisnisnya dan memanfaatkan platform media sosial untuk
menstabilisasi omzet. Kegiatan ini merupakan wujud dari pilar sustainability
ketiga Bank DBS Indonesia, yakni Impact Beyond Banking.
Baca juga: Survei: Ada Kesenjangan
Aspirasi dan Persiapan Masyarakat dalam Melindungi Masa Depan
Hingga saat ini, UMKM menjadi salah satu sektor yang aktif
menggenjot perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM), jumlah UMKM di Indonesia hingga 2019 tercatat
mencapai 65,47 juta, menduduki 99,99% dari total usaha di Tanah Air.
Head of Group Strategic and Marketing Communications PT Bank
DBS Indonesia, Mona Monika percaya potensi UMKM yang besar perlu didukung
dengan peningkatan literasi keuangan terpadu dari berbagai pihak,
“Digelarnya Kedai Belajar DBS ini bertepatan dengan Bulan
Inklusi Keuangan (BIK) yang jatuh setiap bulan Oktober. Melalui Kedai Belajar
DBS, kami ingin membantu pemerintah untuk berkontribusi dalam menggencarkan
literasi keuangan, terutama bagi sektor UMKM, sesuai dengan arahan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK),” katanya.
Pakar-pakar yang hadir antara lain CEO dan Founder Komerce Nofi
Bayu Darmawan, serta CEO dan Founder Dzargo Catur Kurnia Putra, Kedai Belajar
DBS menyuguhkan berbagai materi, yakni cara mengidentifikasi kesehatan keuangan
pribadi dan perusahaan, mengelola keuangan, merencanakan anggaran, serta
merencanakan program untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Kedai Belajar DBS di Pontianak dan Medan dihadiri lebih dari
180 UMKM yang mayoritas bergerak di bidang makanan dan minuman (food and
beverage) dan beberapa bidang lainnya, termasuk kerajinan tangan, properti,
kecantikan, dan pertanian.
Nofi Bayu Darmawan menyatakan, para pemilik UMKM yang hadir
pada Kedai Belajar DBS memiliki latar belakang inspiratif. Awalnya, mereka
memulai bisnis dengan skala kecil, kemudian mampu bertahan selama masa pandemi,
hingga kini bertransformasi menjadi bisnis menengah.
Baca juga: DBS CIO Insights: 8 Fakta
Penting tentang Investasi Triwulan IV 2022
“Hal ini menguatkan motivasi kami untuk terus berkolaborasi
bersama Bank DBS Indonesia dalam mendukung UMKM melebarkan sayapnya dan
meluaskan jangkauan bisnisnya. Hal ini dapat dimulai dengan memerhatikan
kesehatan keuangan bisnis dan mengantisipasi masalah keuangan potensial di masa
mendatang,” ungkap CEO dan Founder Komerce ini.
Bank DBS Indonesia menemukan 86,5% peserta Kedai Belajar DBS
di Pontianak mengaku menjadi lebih memahami strategi menyusun anggaran yang
efisien, dan 89% peserta semakin memahami cara mengelola keuangan bisnis agar
tetap sehat dan stabil. Hal ini menjadi semangat bagi Bank DBS Indonesia untuk
terus memegang teguh prinsipnya sebagai bank yang digerakkan tujuan positif.
“Melihat respons baik dari para UMKM terhadap Kedai Belajar DBS, ke depannya, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan beragam edukasi keuangan guna memperluas inklusi keuangan di Indonesia, dan membantu pemerintah untuk mencapai 90% target literasi keuangan pada 2024 mendatang,” tutup Mona.