Catat Keritelan Terbaik, Penjualan ORI022 Capai Rp13,01 Triliun
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara
Ritel seri ORI022 sebesar Rp13,017 triliun. Penerbitan ORI022
tersebut memperoleh tingkat keritelan terbaik sejak penerbitan SBN
Ritel tradable secara online.
Penerbitan ORI022 merupakan penerbitan instrumen SBN
ritel tradable terakhir di tahun 2022. Selain itu, dengan
mempertimbangkan yield SBN di pasar sekunder serta likuiditas di
pasar yang cukup ample, ORI022 ditawarkan dengan kupon kompetitif yaitu
sebesar 5,95%.
Target penerbitan ORI022 lebih rendah dibandingkan dengan
SBN ritel sebelumnya. Penurunan target tersebut dilakukan mempertimbangkan
proyeksi penurunan kebutuhan pembiayaan APBN seiring membaiknya realisasi
penerimaan negara dan optimalisasi belanja negara.
Baca juga: Strategi Indonesia Cegah Imbas
Ketidakpastian Perekonomian Global
Antusiasme masyarakat terhadap ORI022 sangat tinggi.
Tercatat sebanyak 39.527 investor yang ikut berpartisipasi, dimana 16.926
(42,8% dari jumlah total investor) merupakan investor baru. Investor ORI022
tersebar dari seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Rata-rata pemesanan (tingkat keritelan) ORI022 sebesar
Rp329,3 juta per investor, lebih baik dibandingkan ORI021 sebesar 445,7 juta
per investor. Terdapat 2.962 (7,5%) investor yang melakukan pemesanan dengan
nominal Rp1 juta.
Jika dilihat dari sisi usia, jumlah investor generasi
milenial kembali mendominasi ORI022 dengan mengambil porsi sebesar 45,6%. Namun
secara nominal masih didominasi oleh generasi baby boomers (41,2%).
Baca juga: DBS Group Research: Kenaikan Upah Minimum
Perlu Diawasi
Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI022 didominasi
Pegawai Swasta yaitu sebesar 35,2%. Namun secara nominal, investor yang
berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI022 (38,6%).
Berdasarkan gender, jumlah investor ORI022 didominasi
investor wanita (57,8%). Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu
rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor
ORI022 (10,1%).
Sejak penerapan Single Investor
Identification (SID) sebanyak 22.601 investor ORI022 merupakan
investor yang membeli SUN Ritel lebih dari 1 kali (repeating investors), atau
sebanyak 57,2% dari total jumlah investor ORI022, dengan nominal pemesanan
sebesar Rp8,57 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 investor bahkan tidak
pernah absen membeli SUN Ritel.
Baca juga: Kemnaker Berharap Pedagang Pasar dan
Pekerja Jadi Peserta Tapera
Sebaran jumlah investor ORI022 berdasarkan kelompok usia dan
profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
Kelompok |
Jumlah Investor (%) |
|
Usia* |
||
Generasi Z (>2000) |
1,9% |
|
Generasi Milenial (1980 – 2000) |
45,6% |
|
Generasi X (1965 – 1979) |
30,5% |
|
Generasi Baby Boomers (1946 – 1964) |
20,4% |
|
Generasi Tradisionalis (≤1945) |
1,6% |
|
Profesi |
||
Pegawai Swasta |
35,2% |
|
Wiraswasta |
20,3% |
|
Ibu Rumah Tangga |
10,1% |
|
Pelajar/Mahasiswa |
9,5% |
|
PNS/ TNI/ Polri |
6,2% |
|
Pensiunan |
3,6% |
|
Profesional |
2,2% |
|
Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD |
1,8% |
|
Lainnya |
11,2% |
*Pembagian usia generasi mengacu pada
Sprague (2008), Casey and Denton (2006)
Pada penerbitan ORI022, Mitra Distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan ORI022, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan terbesar dicapai oleh Perusahaan Efek dan jumlah investor terbesar dicapai oleh Perusahaan Fintech APERD.