Generasi 3.0 Perhotelan Bawa End-To-End Solution dalam Satu Platform
Sektor perhotelan pada generasi 1.0 dan 2.0 didominasi oleh
hotel dengan kepemilikan individu. Karena hal tersebut, banyak property owner
sering kali menangani seluruh kebutuhan dengan berbagai solusi yang rumit dan
terbagi-bagi demi menjalankan bisnis mereka.
Hal ini mulai berubah melalui digitalisasi yang dihadirkan
oleh perusahaan-perusahaan pemesanan akomodasi dan hotel online yang merupakan
generasi 2.5, yang juga didorong dengan kondisi pandemi COVID-19. Kendati
demikian, generasi ini masih belum menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan
teknologi untuk properti-properti kecil.
Generasi perhotelan 3.0 seperti RedDoorz
memberi serangkaian solusi gabungan inovatif yang membantu property owners skala
kecil dan menengah untuk fokus pada operasi dan manajemen bisnis sehari-hari
yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.
Baca juga: Survei: Pascapandemi, 52%
Responden Puas dengan Hotel Bersih dan Strategis
Sejak 2015, RedDoorz membawa revolusi industri pariwisata
melalui inovasi teknologi. Revolusi dilakukan dengan menyediakan end-to-end
solution yang membantu para property owners dengan membuat customer experience,
customer service, pemesanan dan komunikasi melalui sistem otomatis yang
tersedia hanya dalam satu platform.
Amit Saberwal, Founder dari RedDoorz mengatakan, penerapan
teknologi membuat dunia berubah. RedDoorz sebagai salah satu dari generasi
perhotelan 3.0, memberikan solusi teknologi yang mencakup dynamic pricing,
fitur pemesanan, manajemen properti dan pembayaran, serta program loyalitas
yang memanfaatkan algoritma untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi,
sehingga perusahaan perhotelan 3.0 dapat memberikan value yang lebih besar,”
ujarnya.
Sistem otomatis ini meminimalisir biaya dan tenaga kerja
manual sehingga membantu mengurangi biaya overhead sebesar 50%. Selain itu, dynamic
pricing juga memungkinkan RedDoorz untuk mengubah rekomendasi harga bagi
konsumen berdasarkan tingkat permintaan selama periode waktu tertentu.
Baca juga: Bobobox Dukung Perkembangan
Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia
Menurut Amit Saberwal, potensi upside ini sangat besar
berdasarkan pengalamannya, di mana pemilik akomodasi dapat mengalami
peningkatan pendapatan hingga 50% selama periode puncak dengan penyesuaian
harga.
Kelebihan tersebut juga turut membantu RedDoorz untuk
bertahan selama pandemi, meskipun sempat mengalami penurunan hunian yang
signifikan dari 65% sampai satu digit dalam satu minggu awal pandemi.
Guna memastikan kelangsungan hidup property owners pada
platform RedDoorz, bisnis generasi 3.0 harus lebih mengandalkan fondasi
teknologi dan menjadikannya lebih penting bagi model bisnis secara keseluruhan.
RedDoorz pada akhirnya mengalami kenaikan okupansi sebesar 52% dibanding tahun
2019 pada libur lebaran 2022 lalu.
Baca juga: 6 Alasan Kenapa Harus Keluar
dari Zona Nyaman
“Kami bersyukur perusahaan kami sebagai industri 3.0
perhotelan dapat bertahan selama pandemi tanpa harus melakukan measurement
drastis pada fungsi perusahaan, serta membantu para property owners untuk
bertahan dan tumbuh bersama dengan industri pariwisata,” ujar Amit Saberwal.
Kedepannya, RedDoorz berencana untuk terus tumbuh dengan menggalakkan kolaborasi serta memperluas lini hotel sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat Indonesia maupun Asia Tenggara. Selain itu, RedDoorz juga berencana untuk mencapai Break Even Point (BEP) pada Oktober 2022 mendatang.