BSI Terapkan Green Economy dan Menciptakan Islamic Ecosystem
Pembangunan ekonomi berkelanjutan terus di lakukan PT Bank Syariah
Indonesia Tbk atau BSI. Salah satu bentuk implementasinya adalah
konsistensi dalam menerapkan green economy, salah satu topik pembicaraan
presidensi G20.
Banyak hal yang dijalankan bank syariah milik negara itu. Di
Aceh misalnya, BSI membangun gedung landmark dengan mengusung konsep green
building yang hemat energi dan ramah lingkungan. Gedung yang akan menjadi ikon
Aceh ini, sekaligus menjadi penanda dukungan BSI untuk meningkatkan
perekonomian Aceh secara berkelanjutan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pembangunan
Gedung BSI Aceh ini juga untuk mendukung program prioritas pemerintah dalam
Presidensi G20 yaitu, pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dengan membangun
kota hijau dan mengendalikan perubahan iklim global.
Baca juga: Laba Bersih Bank Syariah
Indonesia Naik 41,31% di Semester I 2022
“Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Wakil
Presiden KH. Ma'ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir, pada langkah permulaan
ini, kami mulai pembangunan gedung BSI yang ramah lingkungan dan hemat energi
ini di Banda Aceh, sekaligus bagian dari mengimplementasikan konsep
environmental, social, and governance (ESG),” kata Hery.
Gedung BSI Aceh ini mencakup ruang terbuka hijau dalam
pemilihan material hardscape yang ramah lingkungan dan mengoptimalkan
penyerapan air pada lahan yang tersedia, serta menggunakan energi solar panel.
Gedung tersebut nantinya terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan
menjadi gedung perkantoran tertinggi yang dilengkapi dengan ruang terbuka
hijau.
Selain mengusung konsep green building, nantinya gedung
tersebut juga dirancang mengakomodir unsur budaya dan kearifan lokal dalam
desain arsitektur maupun pemanfaatan ruang. Pembangunan keuangan berkelanjutan,
lanjut Hery, menjadi salah satu komitmen perseroan atas tanggung jawab sosial
dan lingkungan dengan project green campaign dan kepedulian terhadap
lingkungan.
Baca juga: Ekonom DBS Perkirakan Suku
Bunga Acuan BI Naik hingga 4,75%
Untuk itu BSI terus mendukung keuangan berkelanjutan,
Terkait implementasi ESG, BSI mencatat penyaluran pembiayaan hingga Juni
2022 mencapai Rp50,05 triliun. Sedangkan dana untuk Corporate Social
Responsibility (CSR) perseroan yang mengusung konsep people, planet, dan profit
(3P) telah tersalurkan sebesar Rp84,1 miliar ke berbagai sektor socioeconomic.
BSI juga berkomitmen dalam menjaga nilai-nilai syariah dalam
menyalurkan pembiayaan dengan memberikan pembiayaan sehat dan berkelanjutan,
sehingga dapat menjaga keberlangsungan kehidupan dan lingkungan.
Dukungan UMKM dan Islamic Ecosystem
Perseroan juga terus memacu pertumbuhan KUR dan BSI Smart
untuk membantu masyarakat, agar semakin mudah memperoleh akses permodalan
maupun berbagai layanan transaksi keuangan. Dengan demikian, akselerasi
peningkatan ekonomi masyarakat dapat terus dilakukan.
Upaya strategis itupun akan mendorong inklusifitas dan
aksesibilitas layanan jasa perbankan syariah bagi seluruh masyarakat, termasuk
di Provinsi Aceh hingga ke pelosok. Hery berharap dengan peningkatan kinerja
tersebut, kedepannya masyarakat dengan mudah dapat mengakses permodalan sesuai
prinsip syariah.
Baca juga: Perkuat Permodalan, BSI Akan
Rights Issue 6 Miliar Saham Baru
Khusus untuk KUR, sejak awal tahun hingga Juni 2022 BSI
telah menyalurkan hingga Rp1,368 triliun, dengan jumlah penerima KUR sebanyak
20.531 orangSecara nasional, realisasi pembiayaan KUR BSI per Juni 2022 sebesar
Rp6,340 triliun dengan jumlah penerima KUR sebanyak 59.034 orang,” papar Hery.
Sementara untuk agen BSI Smart di Aceh saat ini berjumlah 9.111 agen. Jumlah transaksi lebih dari 6 juta transaksi dengan nilai mencapai lebih dari Rp15 triliun per Juni 2022. banyaknya jumlah agen BSI Smart di Aceh merupakan langkah perseroan menjangkau dan melayani masyarakat untuk mengakses layanan jasa perbankan.