Perkuat Permodalan, BSI Akan Rights Issue 6 Miliar Saham Baru
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI
(BRIS) dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham
mengumumkan rencana aksi korporasi melalui penambahan modal dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu I (Rights Issue) pada kuartal IV 2022.
Pada Selasa (16/8/2022) BSI menerbitkan Keterbukaan
Informasi Kepada Pemegang Saham (KI) mengenai rencana perseroan melakukan
penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) dengan
menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B Perseroan, dengan nilai
nominal Rp500 per saham (saham baru).
“Saham baru tersebut akan diterbitkan dari portepel
Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Saham baru tersebut juga akan memiliki hak
yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham
Seri B Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor,” ujar Direktur
Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho.
Baca juga: Program Hujan Emas, Strategi BSI Dorong Investasi Logam
Mulia
Cahyo menuturkan aksi korporasi rights issue ini dilakukan
perseroan untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI baik secara organik maupun
anorganik. Di mana BSI memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan dengan compound
annual growth rate (CAGR) di atas 15% sampai tahun 2025.
“Maka untuk mendukung rencana tersebut, BSI membutuhkan
tambahan permodalan (ekuitas) agar Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan dapat
mencapai di atas 20% pada akhir tahun 2025. Saat ini CAR BSI berada di kisaran
17%. Hal tersebut juga sesuai dengan average CAR Top 10 National Bank dan
menjaga level of comfort market,” paparnya.
Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan 7 Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi
2022
Untuk itu, BSI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022 guna meminta persetujuan rencana rights
issue tersebut. Adapun, ketentuan-ketentuan PMHMETD I, termasuk harga
pelaksanaan dan jumlah final atas saham baru yang diterbitkan akan diungkapkan
dalam prospektus yang akan diterbitkan pada waktunya sesuai dengan peraturan
perundang - undangan yang berlaku.
Cahyo menegaskan seluruh dana yang diterima dari PMHMETD I
(setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran terkait emisi
saham baru), akan digunakan BSI untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung
pertumbuhan bisnis perseroan.
Baca juga: LPS Dukung Digitalisasi Finansial yang Mudah, Cepat dan
Aman
“Dengan rencana rights issue ini, BSI akan memiliki
kecukupan modal yang baik dengan CAR dapat tetap terjaga dikisaran 20% dan
penambahan probability yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi dan
Return On Equity (ROE) di atas 20% dalam waktu menengah hingga jangka panjang”
jelasnya.
Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 12,73%. Sebagai salah satu institusi perbankan berdasarkan prinsip syariah di Indonesia, BSI mampu menorehkan kinerja yang cukup baik di tengah situasi yang menantang akibat pandemi Covid-19.