Daftar Aset Kripto Legal Bertambah, TKO Resmi Terdaftar Bappebti
Keluarnya Peraturan Bappebti (PerBa) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar
Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto bisa berdampak pada
pelaku usaha di industri aset kripto memiliki
guideline yang jelas dalam menjalankan bisnisnya untuk menentukan token kripto
mana yang bisa diperdagangkan dan mana yang tidak.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia
(Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, langkah ini juga jadi cara
agar melindungi investor dari token atau koin yang berisiko terlalu tinggi
hingga membahayakan dana investasi mereka.
"Penambahan daftar aset kripto ini akan berpengaruh
pada kenaikan transaksi kripto dan minat investor. Alasannya pertama, investor
kripto di Indonesia kini memiliki daftar aset legal yang lebih banyak. Mereka
akan lebih trust dan confidence untuk memulai atau melakukan transaksi.
Sejumlah project aset kripto lokal pun sudah masuk daftar legal Bappebti,"
ungkapnya.
Baca juga: Regulasi Baru Bappebti Dorong Keamanan Investor Aset Kripto
Menurutnya langkah ini nampaknya akan menjadi cara regulator
menjaga pertumbuhan industri kripto di Indonesia dapat terjadi secara baik,
sehat dan aman. "Namun, di sisi lain kita harus melihat aturan ini secara
seimbang. Melihat regulasi ini masih baru, butuh waktu untuk mengetahui apakah
penerapannya akan berdampak luas untuk kemajuan industri kripto di
Indonesia," pungkasnya.
Baru-baru ini, Badan Pengawas Perdagagan Berjangka Komoditi
(Bappebti) resmi memasukkan Toko Token (TKO) sebagai aset kripto yang legal
diperdagangkan di pasar fisik aset kripto di Indonesia. TKO masuk ke dalam
daftar baru dari 383 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini.
Masuknya TKO ke dalam daftar aset kripto legal Bappebti
membuktikan bahwa token kripto tersebut, sudah memenuhi aspek legalitas di
Indonesia melalui proses due diligence yang ketat berdasarkan metode penilaian
Analytical Hierarchy Process (AHP).
Baca juga: Memahami Aset Kripto, NFT, dan Gagasan Greater Fool Theory
TKO sendiri merupakan project aset kripto dari Tokocrypto
yang telah genap memasuki usia satu tahun pada bulan April lalu. TKO mengusung
desain project kripto pertama di Indonesia yang menyediakan model token hybrid
unik, Centralized Finance (CeFi) dan Decentralized Finance (DeFi).
CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menilai, pencapaian ini tentunya
merupakan kabar baik untuk seluruh pihak yang terlibat dalam development TKO
dan semua holders token. Selain itu, momentum ini juga baik untuk mengenalkan
utilitas TKO yang ingin mendorong adopsi ekosistem blockchain di Indonesia.
Baca juga: Industri Aset Kripto dan Blockchain Masih Jadi 'Lahan
Segar' untuk Pemodal
"Telah banyak hal yang dilalui oleh TKO dalam
menghadirkan utilitas yang bermanfaat bagi kemajuan adopsi ekosistem blockchain
di indonesia. Kami akan terus memperkokoh fundamental dari TKO. Di samping itu,
TKO ini telah menjadi backbone dalam pengembangan ekosistem blockchain dari
Tokocrypto bernama TokoVerse," kata Kai.
Saat ini TKO telah berfungsi sebagai utilitas benang pemersatu yang menjalin berbagai komponen ekosistem blockchain di TokoVerse. Mulai dari TokoMall (NFT marketplace), TKO sebagai alat redeem NFT. Aplikasi learn & earn, Kriptoversity, belajar blockchain dan aset kripto bisa dapet TKO yang didapatkan bisa di klaim ke wallet kripto Tokocrypto atau bisa didonasikan via TokoCare.