Ingin Merdeka Finansial? Jangan Salah Langkah, Miliki Proteksi Sebelum Berinvestasi
Siapa yang tidak ingin sukses dan merdeka finansial di usia
muda? Tentu, hal tersebut bisa diwujudkan dengan perencanaan keuangan yang baik.
Namun, banyak yang mengira bahwa orang yang merdeka secara finansial identik
dengan memiliki uang yang banyak serta tak perlu lagi bekerja. Lantas, apa itu
merdeka finansial?
Direktur Sales Fuse Ridho Revilino dalam webinar berjudul “Strategi
Investasi untuk Gen Z & Milenial Menuju Merdeka Finansial” menjelaskan, financial
freedom atau merdeka finansial adalah kebebasan dalam memilih, apakah mau
bekerja lagi, menjalankan usaha lagi atau diam di rumah.
Baca juga: Tips Agar Anak Muda Mampu Merdeka Finansial
“Ketiga opsi itu bisa diambil ketika seseorang telah meraih
tujuan keuangan, yaitu punya dana cukup untuk kebutuhan primer, punya dana
untuk memenuhi kebutuhan sekunder ataupun tersier, serta punya proteksi asuransi. Jangan salah, mereka yang punya penghasilan besar belum tentu lho merdeka
secara finansial," ungkapnya.
Menurutnya, menyusun strategi perencanaan keuangan idealnya
mengaplikasikan konsep piramida pengelolaan keuangan. Sebelum berinvestasi, ada
fondasi yang harus lebih dulu dibangun secara kokoh. Pertama, memiliki cashflow
dan dana darurat. Kedua, memiliki manajemen risiko yang baik, yakni dengan
proteksi berupa asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, dan
lain-lain.
Baca juga: Merdeka Finansial atau Bebas Finansial, Apa
Bedanya?
Perencanaan keuangan ini bisa lebih efektif berjalan, ketika
faktor risiko-risiko kerugian finansial sudah diminimalisir secara baik dengan
proteksi asuransi. Kita membutuhkan asuransi untuk melindungi keuangan pribadi
dari kerugian finansial akibat terjadinya risiko yang datang tak terduga.
“Risiko itu bisa berupa kejadian sakit, meninggal dunia,
kebakaran rumah atau kehilangan kendaraan bermotor. Setelah aspek proteksi
terpenuhi, baru bisa berinvestasi dengan menggunakan "uang dingin",
bukan dengan dana kebutuhan hidup sehari-hari," papar pria lulusan
Universitas Padjadjaran ini.
Baca juga: Kemerdekaan Finansial itu Diperjuangkan,
Bukan Dibayangkan
Ridho menambahkan, dengan kecanggihan teknologi, generasi Z
dan milenial kini bisa berinvestasi saham atau aset kripto dengan menggunakan
aplikasi. Untuk urusan proteksi, sambung Ridho, teknologi yang dikembangkan
Fuse juga memungkinkan masyarakat untuk membeli asuransi menggunakan aplikasi
yang diberi nama Fuse Pro.
“Lewat Fuse Pro, kami membantu partner dan end-customer untuk membeli premi dan mengajukan klaim hanya melalui gadget masing-masing. Kami mendistribusikan produk asuransi secara online, bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi dan 7 perusahaan diantaranya berstatus Titanium Partner atau menjalin kemitraan secara eksklusif dengan Fuse," ujar Ridho.