BCA Digital Salurkan Kredit UMKM Lewat P2P Komunal Indonesia
PT Bank Digital BCA atau BCA Digital
kini semakin memperluas jangkauan penyaluran kreditnya. Kali ini melalui kerja
sama dengan PT Komunal Finansial Indonesia (Komunal). Efektif per 22 Juni 2022,
plafon pinjaman dari BCA Digital dalam bentuk kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bisa diakses
masyarakat lewat platform Komunal Finansial.
Direktur Utama PT Bank Digital BCA Lanny Budiati mengungkapkan
lewat kolaborasi channeling pinjaman ini, BCA Digital ingin
menjangkau lebih banyak pelaku UMKM, sehingga secara bertahap bisa mengatasi
masalah akses ke pembiayaan yang selama ini dialami UMKM.
Baca juga: 57 Persen UMKM di Indonesia Andalkan Modal
Pinjaman Keluarga dan Teman
Berdasarkan data
Kementerian Koperasi dan UKM hingga April 2022, sudah ada 19 juta pelaku
UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital. Komunal akan menjadi jembatan
antara BCA Digital dengan UMKM yang membutuhkan permodalan bisnis.
Lebih lanjut, kerjasama ini akan dilakukan dengan pola pembiayaan channeling.
Kolaborasi ini merupakan kali kedua BCA
Digital menyalurkan platform kredit lewat lewat peer to peer lending.
Sebelumnya, BCA Digital telah menggandeng Akseleran pada Desember
2021. Sejak beroperasi tahun 2021, BCA Digital telah menyalurkan
pinjaman lebih dari Rp1 triliun antara lain melalui kerjasama dengan berbagai
mitra bisnis.
Baca juga: Securities Crowdfunding, Alternatif
Pendanaan Modal Usaha UMKM
Direktur Utama PT Komunal Finansial Indonesia Hendry
Lieviant melihat kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat
recovery ekonomi Indonesia, utamanya bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
“Dampak kolaborasi ini sangat berarti untuk banyak UMKM yang
sedang bangkit kembali setelah dirundung pandemi, terutama yang berada di luar
Jabodetabek dimana akses pembiayaan cenderung terbatas,” kata Hendry.
Baca juga: FIFGROUP Hadirkan FINATRA, Produk
Pembiayaan untuk UMKM
Akses ke permodalan memang menjadi salah satu masalah pelik yang dialami pelaku UMKM. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, setiap tahun penyaluran kredit perbankan ke UMKM bertahan di kisaran 20 persen. Salah satu masalahnya adalah kurangnya literasi keuangan pelaku UMKM akan alternatif pembiayaan usaha mereka.