APPBI: Pengelola Mal Perlu Berinovasi Meningkatkan Pengalaman Pengunjung
Tingkat kunjungan masyarakat ke mal atau pusat
perbelanjaan berangsur pulih seiring dengan semakin longgarnya pembatasan
aktivitas masyarakat pasca-pandemi Covid-19. Namun, saat ini para pengelola
pusat perbelanjaan masih menghadapi tantangan untuk merangsang minat masyarakat
untuk kembali mendatangi mal dan pusat perbelanjaan.
Berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia
(APPBI), diperkirakan 20 persen masyarakat Indonesia saat ini memilih tetap berbelanja secara daring, kendati
semakin banyak mal yang kapasitasnya telah dibuka 100 persen.
Baca juga: Di Era Transisi, Pengelola Mal Harus
Mengadaptasi Inovasi Teknologi
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjadja menerangkan, sebanyak 20
persen masyarakat yang tidak akan kembali itu, memang menganggap mal dan
pusat belanja sekadar tempat membeli barang. Padahal, mal sebetulnya
bukan semata sebagai tempat berbelanja.
“Mal dan pusat perbelanjaan juga memiliki fungsi lain,
yakni tempat untuk mencari hiburan, rekreasi, dan sebagainya. Karena itulah,
tugas pengelola mal dan pusat perbelanjaan saat ini untuk berinovasi
meningkatkan experience dan journey pengunjung,” katanya.
Baca juga: Mengenal Mal-mal Tertua dan Terbesar di
Wilayah PPKM
Keberadaan unsur journey inilah yang jadi
kekuatan mal dan pusat perbelanjaan jika dibandingkan marketplace online.
Journey yang menyenangkan itu juga harus dimulai dari saat pengunjung
masuk sampai meninggalkan area parkir mal atau pusat perbelanjaan.
“Di mal itu
pengunjung melakukan shopping, bukan sekadar buying things.
Aktivitas shopping itu harus dirancang agar memberikan pengalaman
yang menyenangkan,” tambah Alphonzus dalam acara Parking Exhibition yang
digelar PT Centrepark Citra Corpora (Centre Park).
Inovasi Mal di Area
Parkir
Seringkali, kata Alphonzus, area parkir jadi sumber
munculnya ketidaknyamanan pengunjung akibat ketidakpraktisan transaksi parkir,
kesulitan mencari parking bay yang tersedia, sampai antrean kendaraan
yang panjang saat masuk dan keluar area parkir.
Namun, inovasi sistem perparkiran juga harus tetap berpegang
pada tiga prinsip utama: kemudahan, kecepatan, dan keamanan. Tiga prinsip
penting tersebut lah yang ditawarkan dalam inovasi sistem perparkiran baru
hasil pengembangan teknologi oleh PT Centrepark Citra Corpora (CentrePark).
Baca juga: 4 Fakta Online Payment yang Jarang
Diketahui Pebisnis
CentrePark memperkenalkan teknologi terbaru yg mempermudah
pelanggan keluar masuk area parkir tanpa membuka kaca jendela. Melalui inovasi
ini, konsumen dapat mengakses area parkir di area perkantoran, pusat
perbelanjaan atau mal, rumah sakit, area residensial, dan kawasan
komersial lainnya dengan lebih cepat dan praktis.
Pengelola gedung yang menerapkan sistem ini dapat mengurangi potensi antrean kendaraan yang hendak meninggalkan area parkir gedung. “Kemacetan keluar parkir gedung menjadi masalah di banyak tempat. Dengan berbagai inovasi teknologi yang kami miliki, kami menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” kata kata Chief Executive Officer CentrePark Charles Oentomo.