Saran Startegis Investor Kripto dalam Hadapi Gejolak Market
Situasi kritis sedang membayangi market kripto dalam beberapa bulan terakhir. Banyak faktor yang
menyebabkan sejumlah aset kripto turun harga, mulai dari inflasi tinggi, suku
bunga acuan meroket diperburuk isu resesi dan depresi ekonomi yang berpotensi
menerjang sejumlah negara, seperti Amerika Serikat.
Kondisi tersebut menjadikan pergerakan market kripto lesu.
Beberapa investor kripto terlihat mengambil langkah “main aman” dalam
menghadapi situasi terkini. Alhasil volume perdagangan kripto stagnan dan
pergerakan market sideways.
VP Marketing Tokocrypto Adytia Raflein melihat hal tersebut
tentu sangat berpengaruh pada investor retail dan pemula. Sebab dengan
pergerakan nilai aset yang tidak terlalu signifikan, tentu pengambilan
keputusan investasi di momen saat ini menjadi sangat krusial.
Baca juga: CBDC dan Aset Kripto Dalam Inklusi Keuangan di Indonesia
Adytia memberikan beberapa merekomendasikan langkah
strategis bagi investor pemula yang baru memasuki dunia investasi agar siap
menghadapi gejolak kritis di market kripto yang diperkirakan akan terjadi dalam
waktu dekat.
“Bagi investor retail dan pemula, hal utama yang harus
dilakukan tentu adalah jangan berinvestasi dalam kripto, jika tidak dapat
menerima perubahan pasar yang tajam, yang terkadang bisa naik-turun lebih dari
15% dalam periode 24 jam. Selain itu, investor harus mengambil keputusan
berdasarkan apa yang diyakini dengan hasil riset," katanya.
Adytia merekomendasikan untuk berinvestasi tidak lebih dari
5% dari portofolio di kripto. Ia juga menghimbau bagi para investor agar
memastikan diri telah memiliki cukup uang tunai. Hal tersebut merujuk pada
upaya pemenuhan kebutuhan diri dan rutinitas kehidupan.
Baca juga: Investor Aset Kripto di Indonesia Didominasi Usia Muda
Situasi terkini dan beberapa waktu ke depan merupakan momen
strategis untuk berinvestasi. Jika investor dapat menerima risikonya, bear
market sekarang bisa menjadi saat yang tepat untuk masuk ke pasar kripto,
karena harga lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya.
Adytia mengatakan, tidak ada yang namanya waktu yang
“sempurna” untuk memasuki pasar, jadi ingatlah bahwa fluktuasi harga akan terus
terjadi dan bersiaplah untuk harga kripto yang turun lebih jauh.
“Hal penting lainnya adalah apabila investor memiliki dana
lebih, saat ini merupakan waktu yang tidak terlalu buruk untuk berinvestasi.
Mereka memilih cepat-cepat melakukan buy the dip mumpung mendapatkan harga
'diskon'. Setelah market kembali bergerak naik sedikit, mereka merealisasikan
cuannya mumpung kripto menghijau," jelasnya.
Baca juga: 5 Jenis Aset Kripto yang Paling Diminati Investor
Indonesia
Bagi investor retail dan pemula rekomendasi utamanya tentu
perlu fokus pada beberapa project kripto dan aset big cap yang diketahui dengan
jelas memiliki potensi jangka panjang, agar dapat bertahan di situasi tren
penurunan berikutnya.
Secara keseluruhan pertumbuhan market masih menunggu kelonggaran suku bunga acuan The Fed dan inflasi yang menurun serta faktor makroekonomi lainnya. Selain itu, peran investor institusi yang tetap percaya dan mengakumulasi kripto sebagai dana cadang bisa membuat market kripto bergerak tumbuh.