Ini Tantangan Penerbitan Uang Digital di Indonesia

Ini Tantangan Penerbitan Uang Digital di Indonesia

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda menyambut baik rencana peluncuran CBDC atau Uang Digital oleh Bank Indonesia (BI). Pemerintah telah membuka diri terhadap perkembangan teknologi layanan keuangan agar tetap relevan. Utamanya tentu memberikan kemudahan dan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Namun, ada sejumlah tantangan yang perlu dipertimbangkan secara cermat sebelum menerbitkan CBDC. Misalnya memperhatikan kestabilan sistem keuangan dan pemilihan teknologi yang digunakan pada tahap eksperimen untuk memahami bagaimana CBDC dapat diimplementasikan, baik menggunakan teknologi DLT-Blockchain maupun non-DLT.

Baca juga: Heboh Cryptocurrency, Bank Indonesia Siapkan Mata Uang Digital

Pria yang akrab disapa Manda ini menyebut, salah satu negara pertama di dunia yang telah menerapkan CBDC yang terbilang sukses adalah Bahama. Sand Dollar adalah versi digital dari dolar Bahama (B$). Seperti uang tunai, Sand Dollar dikeluarkan oleh Bank Sentral Bahama melalui lembaga keuangan resmi.

Sand Dolar Digital Bahama ditopang oleh sistem blockchain bernama NZIA Cortex DLT dan bisa digunakan sebagai alat tukar yang sah. Sand Dollar bukan aset kripto (misalnya Bitcoin). Sand Dollar adalah CBDC. Ini berarti unit akun dan alat pertukaran yang terpusat, teregulasi, stabil, privat dan aman. Sand Dollar menjadi tanggung jawab langsung Bank Sentral Bahama, yang didukung oleh cadangan devisa.

Baca juga: Aset Kripto dan Uang Digital Bank Sentral Jadi Bahasan Pertemuan G20

"CBDC terbukti bisa mengurangi biaya pengiriman layanan dan meningkatkan efisiensi transaksional untuk layanan keuangan di seluruh Bahama. Validasi transaksi/pemrosesan transaksi real-time yang hampir seketika,” ungkapnya.

“Bahama berhasil meningkatkan layanan keuangannya pasca bencana alam Badai Dorian pada 2019, yang membuat bank kesulitan untuk mencetak uang. CBDC mampu mengatasi hal tersebut sehingga masyarakat Bahama bisa bertransaksi seperti biasa tanpa ketergantungan dengan uang tunai," tambah Manda.

Baca juga: Kunci Hindari Social Engineering, Jaga Kerahasiaan User dan Password

Central Bank Digital Currency (CBDC) atau Uang Digital memang utamanya didesain tidak mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan. Keuntungannya bisa mengurangi hambatan terhadap inklusi keuangan, meningkatkan efisiensi pembayaran dan menurunkan biaya transaksi dan menciptakan transparansi.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
July 18, 2022, 6:18 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.