Mengenal Sleeping Investor, Minim Usaha Tapi Tetap Cuan
Biasanya, dalam investasi seperti saham, investor akan sering
memantau pergerakan harga saham setiap hari. Namun berbeda dengan sleeping
investor yang terkesan santai tapi cuan yang didapat bisa membuat cemburu
investor lainnya.
Orang yang berinvestasi seperti sleeping investor ini tidak
perlu memikirikan fluktuasi harga saham. Tipe investor ini biasanya merupakan
investor jangka panjang, bukan trader yang memanfaatkan fluktuasi harga harian.
Baca juga: Tips Sukses Jadi Investor Saham ala Lo Kheng Hong
Umumnya, sleeping investor melakukan investasi jangka
panjang pada instrumen-instrumen keuangan yang diakui secara legal. Investor
yang satu ini akan menanamkan dananya dalam bentuk investasi untuk periode yang
cukup lama.
Sleeping investor memang bukan untuk semua orang karena
tidak semua orang bisa sabar menuai hasil investasi mereka. Biasanya sleeping
investor baru akan merasakan keuntungan dalam waktu beberapa tahun setelah
mereka berinvestasi.
Baca juga: Menilik Peluang Pasar Saham dan Obligasi 2022
Salah satu contoh yang menerapkan cara sleeping investor
adalah Lo Kheng Hong. Pria ini dianggap sebagai Warren Buffett-nya Indonesia
adalah investor saham penuh waktu dan menyebut dirinya sebagai seorang sleeping
investor.
Namanya bukan baru dalam dunia investasi. Dia sudah mulai
menjadi investor sejak 1996. Dirangkum dari berbagai sumber, aset Lo Kheng Hong
pada 2012 dikabarkan sudah mencapai Rp2,5 triliun.
Baca juga: 5 Cara Mudah Investasi Saham untuk Pemula
Memang, dia tidak lepas tangan begitu saja. Ada waktu-waktu
tertentu untuk memantau saham miliknya. Misalnya pada hari Senin, di mana
merupakan batas waktu emiten merilis laporan keuangan per kuartalnya.
Selebihnya Lo Kheng Hong membiarkan investasinya terus berkembang dalam waktu yang lama demi untung yang menggiurkan. Dengan investasinya tersebut mengaku tidak hanya mendapatkan banyak uang, tapi juga banyak waktu.