Siasat Investasi Kripto saat Pergerakan Pasar Lesu
Beberapa hari terakhir, pasar aset kripto dan saham mengalami koreksi yang sangat signifikan. Tiga indeks
utama pasar saham Amerika yang menjadi acuan global, S&P 500, DJIA, dan
Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 16 persen, 11 persen, dan 24
persen.
Di waktu yang bersamaan, pasar aset kripto, terutama Bitcoin mengalami penurunan hingga 13 persen. Ini menyebabkan
pasar aset kripto mengalami kehilangan separuh nilainya dari setelah mengalami
all time high dari November 2021.
Kendati sama-sama menghadapi koreksi, kondisi pada Mei 2022
cukup berbeda dibandingkan dengan April lalu. Terlepas dari sifat aset kripto
yang terdesentralisasi, aset kripto masih rentan terhadap sentimen pasar.
Memasuki kuartal kedua 2022, perkembangan dan pergerakan pasar aset kripto bisa
dibilang cukup stagnan dan cenderung mengalami penurunan.
Baca juga: Indonesia Jadi Pengadopsi Aset Kripto Tertinggi di Dunia
Koreksi harga pada Mei 2022 terjadi karena beberapa alasan.
Alasan terbesar adalah keputusan The Fed menerapkan Kebijakan Hawkish untuk
mengendalikan inflasi. Beberapa langkah yang ditempuh The Fed adalah menaikkan
suku bunga acuan secara bertahap serta menerapkan Quantitative Tightening
(QT).
Kebijakan ini membuat tingkat penawaran dan permintaan di
pasar menjadi rendah serta harga saham menurun. Hasilnya, investor cenderung
memilih untuk memindahkan investasi mereka dari saham dan ekuitas ke instrumen
tradisional seperti dolar AS, karena dianggap lebih stabil dan tidak
spekulatif.
Selain karena kebijakan The Fed, ada beberapa faktor lainnya
yang juga mempengaruhi koreksi pasar aset kripto belakangan ini. Kondisi ini
bisa dipengaruhi beberapa hal, seperti kekhawatiran terhadap dampak dari
dimulainya pengetatan kebijakan moneter pemerintah Amerika dan ancaman resesi
ekonomi. Kemudian, COVID-19 yang merebak kembali di China dan terjadinya
lockdown, dan konflik Rusia dan Ukraina yang masih belum menemui titik terang.
Baca juga: Memandang Aset Kripto sebagai Komoditas Objek PPN
Kendati demikian, kondisi pasar ini bisa mendukung bagi para
investor jangka pendek maupun jangka panjang. Investor jangka pendek dapat
menggunakan strategi trading untuk merealisasikan profit setiap aset kripto
yang dibeli mengalami kenaikan minor, dan melakukan pembelian ketika terjadi
koreksi yang menyentuh pada area titik terendah (lower low).
Sedangkan untuk investor jangka panjang, situasi ini dapat
digunakan untuk secara perlahan melakukan akumulasi aset kripto yang memiliki
potensi namun secara harga sudah terkoreksi cukup signifikan atau berada pada
area jenuh jual pada timeframe jangka panjang.
Kondisi pasar yang terkoreksi bersifat sementara serta bukan
fenomena yang baru terjadi untuk pertama kali. Ketika sentimen pulih, nilai
pasar pun akan kembali menguat. Selain itu, sebagai investor, kita juga harus
terus belajar dan memperhatikan apa yang terjadi di pasar serta memikirkan
strategi dengan kepala dingin,” kata Head of Growth Zipmex Indonesia Siska
Lestari.
Baca juga: Ingat! Tidak Semua Aplikasi Kripto Diciptakan Sama
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh investor di
tengah kondisi pasar aset kripto yang terkoreksi:
1. Seimbangkan kembali proporsi aset pada portofolio
investasi
Investor sebaiknya meninjau ulang aset kripto yang tidak
memiliki value jangka panjang serta mempelajari kembali kekuatan fundamental
aset kripto dalam portofolio investasi. Informasi mengenai fundamental sebuah
aset kripto dapat dipelajari melalui whitepaper yang dipublikasikan,
kredibilitas tim pembangun, sejarah harga jual-beli, serta kapitalisasi pasar
aset kripto tersebut.
2. Luangkan waktu lebih banyak untuk melakukan due diligence
yang lebih mendalam pada proyek NFT dan aset kripto lainnya.
Kondisi pasar yang fluktuatif merupakan waktu yang tepat
untuk menilai kekuatan fundamental proyek-proyek NFT ataupun proyek berbasis
aset kripto lainnya beserta profesionalitas tim di baliknya. Proyek-proyek
dengan fundamental yang kuat akan memiliki ketahanan yang lebih solid terhadap
sentimen negatif serta tim yang tetap hadir untuk menjawab pertanyaan
investornya.
Baca juga: Aspakrindo Minta Aturan Pajak Aset Kripto Ditinjau Ulang
3. Gunakan platform legal yang memberi bonus bunga
Beberapa platform memiliki fitur yang memberikan bonus dalam
bentuk bunga atas setiap aset kripto yang disimpan. Melalui fitur ini, investor
akan tetap mendapatkan pertumbuhan aset kripto yang dimilikinya terlepas dari
naik-turunnya harga aset terhadap mata uang fiat. Tentunya, investor juga perlu
memilih platform yang telah mengantongi izin resmi dari regulator.
4. Pelajari kondisi pasar terkini dari sumber terpercaya
Kebanyakan aset kripto memang memiliki volatilitas yang
cukup tinggi. Maka dari itu, penting untuk memilih aset kripto yang tepat
sesuai dengan profil risiko yang dimiliki dan senantiasa memperhatikan
perkembangan dinamika pasar. Di Zipmex, pengguna bisa memantau dinamika pasar
yang terjadi melalui fitur 24H Volatility yang tersedia di aplikasi dan situs
resmi Zipmex.
Selain keempat cara di atas, tentunya investor juga perlu melakukan riset secara mandiri dan berinvestasi pada aset kripto yang sesuai dengan masing-masing profil risiko yang dimiliki dan memilih platform investasi yang memiliki strategi khusus untuk melindungi investor dari dampak negatif fluktuasi pasar.