Kabar Baik! Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen di Kuartal I 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ekonomi Indonesia pada kuartal I
2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year on
year (yoy). Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan kuartal I 2021 yang
terkontraksi minus 0,70 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, Angka tersebut dihitung
berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2022 atas dasar
harga berlaku yang sebesar Rp4.513 triliun. Sementara itu, nilai PDB atas dasar
harga konstan pada kuartal I 2022 mencapai Rp2.819 triliun.
“Tingginya angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022
selain karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat, faktor lain juga karena
ada low based effect pada kuartal I 2021 di mana kita tahu bahwa ekonomi
Indonesia pada kuartal I-2021 terkontraksi 0,7 persen,” katanya dalam
konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2021 Tumbuh 5,02 Persen
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto dalam keterangan pers mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini
melampaui sejumlah negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan sejumlah
negara Asean.
“Disampaikan BPS bahwa pertumbuhan perekonomian kita di
kuartal I ini stabil, hampir sama dengan kuartal IV 2021 yaitu 5,01 persen. Ini
di atas beberapa negara lain seperti Tiongkok 4,8 (persen), Singapura 3,4
(persen), Korea (Selatan) 3,07 (persen). Kita hanya di bawah Vietnam yang 5,03
(persen), Amerika Serikat sendiri 4,29 persen dan Jerman 4,0 (persen),” ujarnya
di kutip dari laman Setkab.go.id.
Airlangga menyampaikan bahwa hampir seluruh sektor
dari supply side tumbuh positif, mulai dari transportasi dan
pergudangan, industri, jasa, pertanian, hingga konstruksi. “Dari
segi demand side konsumsi rumah tangga positif, PMTB atau investasi,
maupun ekspor-impor juga positif sehingga tentu ini akan memberikan hal yang
baik,” tambahnya.
Baca juga: Strategi Percepatan Pemulihan Ekonomi Menuju Endemi COVID-19
Lebih lanjut, inflasi volatile food pada bulan
April sebesar 5,48 persen, administreted price 4,83 persen, dan
inflasi inti 2,6 persen. “Inflasi rata-rata di bulan April sebesar 3,47 persen
dan ini masih dalam range APBN yaitu 3 plus minus 1
persen,” ujarnya.
Pasar tenaga kerja Indonesia juga mulai menunjukkan
perkembangan yang cukup baik. Pada bulan Februari 2022 angkatan kerja meningkat
sebanyak 4,20 juta orang, sementara tambahan pekerja sebanyak 4,55 juta orang.
Secara rinci, pekerja penuh waktu yaitu sebanyak 88,42 juta
orang atau meningkat sebanyak 4,28 juta orang, pekerja paruh sebanyak 36,54
juta orang atau bertambah 1,04 juta orang, sedangkan yang setengah menganggur
menurun menjadi 10,65 juta orang atau turun 0,77 juta orang.
Baca juga: Mungkinkah Ekonomi Indonesia 2022 Lebih Baik dari 2021?
Airlangga menerangkan, sejumlah lembaga dunia
seperti Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD),
Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia atau ADB, maupun Dana Moneter Internasional
atau IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata
pertumbuhan ekonomi global.
“Dari segi pertumbuhan ekonomi global, tahun ini diperkirakan 3,6-4,5 persen. Namun berbagai lembaga, baik itu OECD, World Bank, ADB, dan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5-5,4 persen. Jadi Indonesia pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global,” pungkasnya.