Teknologi Blockchain Bisa Ciptakan Efek Multiplier Positif

Teknologi Blockchain Bisa Ciptakan Efek Multiplier Positif

Perkembangan aset kripto dan ekosistem blockchain semakin menarik perhatian. Presiden Indonesia, Joko Widodo, bahkan sempat menyinggung teknologi blockchain dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri yang digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

"TNI-Polri juga harus memiliki talent digital, karena eranya sudah era seperti ini, harus punya jago-jago AI (artificial intelligence), cloud computing, digital design, mengerti mengenai masalah blockchain," ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam acara itu.

Presiden Jokowi juga menyatakan sektor ekonomi digital di Indonesia memiliki potensi yang besar. Pada 2025, potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan menyentuh angka 146 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.000 triliun.

Baca juga: Belajar dari Perintah Eksekutif Joe Biden tentang Aset Kripto

Selain itu, kontribusi Indonesia di dunia ekonomi digital juga diproyeksikan mengalami kenaikan hingga delapan kali pada 2030, yakni senilai Rp4.531 triliun. Faktor pendorong ekonomi digital tersebut, tidak lain adalah teknologi 5G, Internet of Things (IoT), blockchain, kecerdasan buatan, dan cloud computing.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, teknologi blockchain, di mana termasuk aset kripto dan NFT bisa menciptakan multiplier effect positif yang meluas dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan dan konsumsi, sehingga meningkatkan perekonomian.

Blockchain saat ini sudah menjadi salah satu teknologi yang krusial secara global. Teknologi ini dapat diaplikasikan di banyak sektor dan memberi manfaat yang luas bagi masyarakat secara langsung maupun tidak. Langkah baiknya, blockchain memberi harapan dukungan efisiensi dan transparansi sehingga Indonesia dapat mengantisipasi perubahan dunia yang sangat cepat.

Baca juga: Literasi dan Lapangan Pekerjaan Sektor Blockchain di Indonesia

Lebih lanjut, COO Tokocrypto ini menjelaskan, perkembangan teknologi blockchain begitu cepat dan saat ini masih dalam tahap awal atau early. Indonesia seharusnya bisa mengadopsinya lebih cepat dan memimpin perkembangan teknologi blockchain di kawasan Asia Tenggara.

"Peluang pengaplikasian project blockchain di Indonesia juga luar biasa luasnya. Blockchain bisa diimplementasikan dalam berbagai sektor, meliputi perbankan, media sosial, hiburan, kesehatan, asuransi, properti, olahraga, energi, pemerintahan, dan berbagai industri lainnya," ungkap pria yang akrab disapa Manda.

Blockchain dan aset kripto masih dalam tahap pertumbuhan dan memerlukan waktu yang panjang untuk adopsi massal. Keuntungan menjadi yang awal adalah, peluang untuk mendapat manfaat masih cukup besar. Tantangannya kemudian, bagaimana menyeleksi project yang benar-benar akan bertahan dan diadopsi oleh masyarakat luas.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
March 14, 2022, 7:17 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.