Tren Fitur PayLater di E-Wallet Kian Populer
SurveySensum kembali merilis hasil survei terbaru yang
dipaparkan dalam Tren E-Commerce Surveysensum
2022. Survei tersebut menjelaskan pembayaran dengan e-wallet menjadi metode
yang paling banyak disukai, dibuktikan dengan 88 persen pengguna memilih e-wallet dibanding jenis metode
pembayaran lainnya.
Dibandingkan
dengan laporan Tren E-Commerce Surveysensum 2019 sebelum pandemi, adopsi e-wallet telah mengalami peningkatan
sebesar 45 persen. Popularitas e-wallet
pun semakin melejit sejak hadirnya fitur baru buy now, paylater.
Berdasarkan
laporan Tren E-Commerce 2022 SurveySensum, 55 persen konsumen digital menggunakan
fitur buy now, paylater dengan e-wallet sebagai metode pembayaran.
Berbagai keunggulan yang didapatkan konsumen seperti voucher gratis, cashback,
diskon, dan lainnya yang membuat e-wallet
lebih unggul dibanding jenis metode pembayaran lainnya.
Baca juga:
SurveySensum: Loyalitas Konsumen E-Commerce Masih Rendah
Laporan
Tren E-Commerce 2022 SurveySensum ini juga diperkuat dengan jajak pendapat 300
partisipan yang menghadiri diskusi SurveySensum. Sebanyak 54 persen partisipan
menjawab hampir keseluruhan kegiatan belanja dilakukan online dalam satu bulan terakhir.
Berbelanja
langsung dari toko masih diminati 29 persen partisipan sembari tetap berbelanja
online. Hal ini membuktikan bahwa e-commerce mampu mengubah perilaku
konsumen dalam berbelanja dengan menyodorkan kepraktisan dan kemudahan akses
secara real-time.
Researcher
Manager SurveySensum Oscar Simamora mengungkapkan, pengguna layanan digital
berkembang pesat dari tahun 2019 ke tahun 2021, apalagi semenjak pandemi.
Menariknya, pengguna layanan digital dari kota-kota kecil memberi kontribusi 75
persen dari total 21 juta konsumen digital baru.
Baca juga: SurveySensum: 42 Persen Masyarakat Mulai Berwisata di Akhir 2021
“Digitalisasi
tidak hanya berlaku bagi pengguna di kota-kota besar, namun di daerah non metropolitan
sekalipun, masyarakatnya sudah mulai digital
savvy,” ungkap Oscar dalam paparan mengenai E-Commerce
Trends For 2022 Indonesia.
Tak
bisa dipungkiri, pandemi memang melahirkan keterbatasan interaksi sehingga
transaksi langsung juga mengalami penurunan drastis. Fenomena tersebut nyatanya
memberi peluang kepada para pelaku bisnis untuk menawarkan produk maupun jasanya
di e-commerce.
Baca juga: Plus Minus Menggunakan PayLater di E-commerce
Laporan
Tren E-Commerce 2022 SurveySensum mengungkapkan adanya peningkatan pada
kategori e-commerce dari tiga kategori
di tahun 2019 menjadi enam kategori di tahun 2021. Dua kategori baru, yakni
produk bahan makanan dan kesehatan mengalami peningkatan masing-masing sebesar
40 persen dan 31 persen dari tahun lalu.
Hal ini sesuai dengan perubahan konsumsi masyarakat yang memiliki permintaan lebih terhadap produk kesehatan serta produk bahan makanan selama pandemi. Pandemi membuat banyak perubahan perilaku belanja, di mana kosumen lebih banyak menghabiskan dana untuk membeli kebutuhan kesehatan dan makanan.