Pahami Jenis Asuransi Unit Link dan Penempatan Dana Investasinya
Beberapa waktu belakangan ini, pemberitaan ramai membahas
mengenai asuransi unit link
atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Produk asuransi
unit link ini berbeda dengan asuransi tradisional, di mana unit link menawarkan
layanan fitur untuk memudahkan konsumen yang ingin mendapatkan proteksi tetapi
juga ingin berinvestasi.
Namun, masih banyak yang salah memahami asuransi unit link
ini. Produk unit link bukan merupakan tabungan. Selain untuk keperluan
proteksi, sebagian premi yang dibayarkan oleh konsumen akan dialokasikan untuk
pengembangan dana atau investasi.
“Sebagaimana investasi, terdapat risiko penurunan nilai
investasi pada unit link yang harus dipahami oleh calon konsumen. Misalnya, di
saat harga saham atau pasar uang turun, nilai investasi unit link juga akan
terkena dampaknya,” ungkap Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih
Djarot dalam akun Twitter resmi OJK.
Baca juga: Perkuat Perlindungan Konsumen, OJK Sempurnakan Ketentuan PAYDI dan Fintech Lending
Jenis dan Penepatan Dana Investasi Unit Link
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli asuransi
unit link, sebaiknya pahami terlebih dahulu jenis-jenis asuransi unit link. Berikut
ini jenis asuransi unit link berdasarkan penempatan dana investasinya.
1. Unit Link Pasar Uang (Cash Fund Unit Link)
Seluruh porsi investasi ditempatkan di instrument pasar uang
seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat utang
berjangka pendek. Penempatan dana ini memiliki risiko yang rendah, dengan imbal
hasil yang terbatas. Unit link jenis ini cocok untuk konsumen pemula yang
cenderung tidak berani mengambil risiko (konservatif).
2. Unit Link Pendapatan Tetap (Fixed Income Unit Link)
Komposisi dana investasi nasabah ditempatkan minimal 80
persen di instrument obligasi atau surat utang dan sisanya ditempatkan di instrument
pasar uang. Risiko investasi unit link ini lebih tinggi dari unit link pasar
uang dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Unit link ini cocok bagi konsumen
yang ingin mendapatkan imbal hasil yang stabil dan mampu menerima risiko sedang
(moderat).
Baca juga: Penting! 6 Tips Membeli Asuransi Unit Link
3. Unit Link Pendapatan Campuran (Managed Unit Link)
Porsi investasi ditempatkan pada instrument saham, obligasi,
dan pasar uang dengan komposisi tertentu. Risiko dan potensi imbal hasil lebih
besar daru unit link pendapatan tetap. Unit link ini sesuai bagi konsumen yang
ingin memperoleh pendapatan yang memadai sekaligus peluang pertumbuhan
investasi jangka panjang.
4. Unit Link Dana Saham
Dana nasabah ditempatkan pada saham minimal 80 persen, unit link saham menawarkan imbal hasil yang paling besar, tapi dengan risiko yang juga paling tinggi karena nilai yang diinvestasikan sangat bergantung pada pergerakan indeks saham. Unit link ini sesuai untuk investasi jangka panjang dan tipe konsumen yang berani mengambil isiko (agresif).