Fuse Insurtech Bukukan Pendapatan Premi Bruto Lebih dari Rp1,5 Triliun di 2021
Fuse Insurtech mengumumkan kinerja
impresif di tahun 2021 dengan membukukan pendapatan premi bruto atau Gross
Written Premium (GWP) lebih dari US$105 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Angka
ini menggambarkan kontribusi Fuse lebih dari 2 persen terhadap pangsa pasar asuransi umum di Tanah Air.
Meski mengalami berbagai tantangan di situasi sulit akibat
pandemi Covid-19, Fuse berhasil mengembangkan pangsa pasar, serta meningkatkan
kualitas platform dan layanan. Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse
Andy Yeung mengatakan, si tahun 2021, model bisnis B2A (Business to Agent) dan
B2B2C berkontribusi besar dalam pertumbuhan bisnis Fuse.
“Dengan berbagai keuntungan dan kemudahan yang kami tawarkan
dalam bertransaksi asuransi, semakin banyak tenaga pemasar atau partner yang bergabung dalam ekosistem
Fuse dan memanfaatkan platform teknologi kami dalam skala nasional. Saat ini
Fuse memiliki 27 kantor cabang di seluruh Indonesia," ungkapnyadalam
keterangan resminya di, Kamis (27/1/2021).
Baca juga: Industri Asuransi Umum Diprediksi Tumbuh Single Digit pada 2022
Sejak kuartal ketiga tahun 2021, Fuse ditunjuk oleh
Tokopedia sebagai satu-satunya insurtech
yang mendukung semua kebutuhan asuransi umum di platform Tokopedia, yang
semakin menegaskan kapabilitas teknologi dan produk Fuse dalam mendukung kanal
digital partner untuk menawarkan
asuransi kepada end-customer.
Hal ini menjadi bagian dari fokus Fuse pada kemitraan
strategis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis sekaligus memperluas akses
masyarakat terhadap asuransi. Kemitraan strategis juga dilakukan lewat
kolaborasi dengan lembaga keuangan tradisional termasuk Maybank Finance, Wuling
Finance, Simas Hana Finance dan Clipan Finance, dengan menawarkan produk
asuransi konvensional.
"Kombinasi dari kanal digital dan konvensional membantu
mengembangkan bisnis kami hingga berkali-kali lipat di tahun 2021. Kami
optimistis dapat melanjutkan momentum yang kuat ini pada tahun 2022 di
Indonesia, mengingat posisi kepemimpinan pasar kami, strategi kemitraan, dan
kecanggihan platform kami,” tambah Andy.
Baca juga: Fuse Insurtech Raih Pendanaan Seri B Plus Lebih dari Rp363 Miliar
Keyakinan ini tercermin dari minat investor yang dalam pada
semester dua tahun 2021, di mana Fuse merampungkan tiga putaran pendanaan,
yakni Seri B, Seri B tambahan dan Seri B Plus, dipimpin dan diikuti oleh
investor global terkemuka seperti GGV Capital, eWTP serta investor lokal
seperti East Ventures (Growth Fund), Emtek dan Saratoga Investama.
Modal baru lebih dari US$ 50 juta (IDR 715 miliar)
dimanfaatkan Fuse untuk membawa lebih banyak partner ke dalam ekosistem Fuse,
memperkuat kapabilitas platform teknologinya, serta mempercepat pertumbuhan di
Asia Tenggara.
“Pengalaman kami di Indonesia telah memberi kami wawasan yang luar biasa tentang pasar insurtech. Hal ini menjadi landasan untuk membantu kami menjangkau masyarakat di Asia Tenggara yang belum terproteksi], dengan cara yang cepat, mudah dan efisien," kata Andy.