Cashlez Fasilitasi Pembayaran Non-Tunai Sarinah
Sarinah bersama Cashlez bekerja sama
memfasilitasi transaksi non-tunai Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan
dan ritel modern pertama di Indonesia. Melalui kerja sama ini, seluruh outlet dari Sarinah baik itu in store, e-commerce maupun di mobile
apps Sarinah akan dapat menerima pembayaran non-tunai seperti kartu kredit,
kartu debit, QRIS, virtual account,
maupun PayLater dalam ekosistem Cashlez.
Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan,
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu beradaptasi dengan perkembangan
industri yang ada melalui berbagai kolaborasi, salah satunya dengan financial technology (fintech). Digitalisasi
adalah keniscayaan pada sektor ritel, namun di sisi lainnya menikmati
pengalaman berbelanja secara langsung masih merupakan daya tarik konsumen.
Selain belanja nyaman, Sarinah yang
bertransformasi menjadi community mall
ini memberikan panggung karya komunitas terutama komunitas kreatif dan stakeholders pariwisata yang memang
sudah terkoneksi dengan ekosistem digital end
to end sebagai hulu sektor.
Baca juga: Ekonomi Digital Diprediksi Tumbuh Rp4.500 Triliun pada 2030
“Sementara hilirisasi sektor dan rantai nilai
paling bernilai adalah transaksi tanpa uang tunai yang menjamin akurasi,
kenyamanan, dan keamanan,” kata Fetty dalam keterangan resminya yang diterima Duitologi, Senin
(24/1/2022).
Lebih lanjut, azas sustainability juga sangat terbantu dengan digitalisasi ekosistem
ritel ini. Sustainability adalah
kunci bermain di pasar masa depan dan dunia. Selanjutnya ekosistem digital
turut berperan besar terhadap good
corporate governance karena memudahkan transparansi dan akuntabilitas yang
menjadi landasan pelayanan pelanggan, pemegang saham, mitra usaha serta tenant
Sarinah.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur
Cashlez Suwandi menyampaikan, Cashlez dan Sarinah pun memiliki tujuan yang sama
dalam membantu para pelaku usaha di Indonesia, khususnya usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Merchant QRIS Tembus 12 Juta, BI Rambah Pasar dan Pusat Perbelanjaan
“Kami berharap melalui kerja sama ini dapat
mendukung brand lokal UMKM dan produk
dalam negeri untuk bisa masuk ke pasar global melalui penerimaan pembayaran
non-tunai sesuai dengan visi transformasi Sarinah,” ucap Suwandi.
Fetty menambahkan, digitalisasi memastikan
terkelolanya rantai pasok hingga rantai nilai secara integral. Dengan demikian
maka sistem ini akan masuk sebagai platform yang meningkatkan consumer insight dan service excellence, karena digitalisasi
membantu kita mengenal dan melayani konsumen lebih cepat sehingga bisa menjadi
landasan penyempurnaan pelayanan (continuous
improvement).
Ritel adalah sebuah axis dan titik belanja serta titik konsumsi pelanggan atau dalam jargon bisnisnya dikenal dengan point of sale dan point of consumption. Istilah ini mencakup daya mengelola supply dan demand sisi industri. Digitalisasi memberikan pengalaman utuh berbelanja kepada pelanggan. Inilah dasar kekuatan bisnis ritel yang harus terus dipertahankan dan disempurnakan.