Budaya Digital Membaik, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 Meningkat
Budaya Digital mendapat skor tertinggi dalam pengukuran
Indeks Literasi Digital Indonesia 2021. Pilar Budaya Digital (digital culture) mencatat skor 3,90
dalam skala 5 atau baik. Selanjutnya, pilar Etika Digital (digital etics) dengan skor 3,53 dan Kecakapan Digital (digital
skill) dengan skor 3,44. Sementara itu, pilar Keamanan Digital (digital safety) mendapat skor paling rendah
(3,10) atau sedikit di atas sedang.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian
Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pengukuran
indeks literasi digital, selain untuk mengetahui literasi digital di Indonesia
juga untuk memastikan upaya peningkatan literasi digital masyarakat makin tepat
sasaran.
“Kita ingin terus mempercepat dan mengawal terus tingkat
literasi digital masyarakat, mengimbangi dengan perkembangan teknologi digital
yang cepat dan makin strategis bagi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini,”
ujarnya dalam Peluncuran Indeks Literasi Digital 2021.
Baca juga: Ekonomi Digital Diprediksi Tumbuh Rp4.500 Triliun pada 2030
Keempat pilar yang menjadi pembentuk Indeks Literasi Digital
yang diukur setiap tahun oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Pengukuran
indeks dilakukan bersama Siber Kreasi dan Katadata Insight Center (KIC). Panel
Ahli Katadata Insight Center Mulya Amri, mengatakan, tahun ini Indeks Literasi
Digital Indonesia berada pada skor 3,49 atau pada tahap sedang dan mendekati
baik.
“Penggunaan empat pilar dalam pengukuran kali ini mengacu
pada Roadmap Literasi Digital Indonesia 2020-2024 yang disusun Kominfo,
berdasarkan riset nasional sebelumnya serta mengacu pengukuran serupa yang
dimikili UNESCO,” jelasnya
Mulya Amri menjelaskan bila dibanding tahun sebelumnya, pada
kerangka indeks tahun 2021 terdapat perubahan dalam pengelompokan unsur
pembentuk yang menyusun indeks. “Ini adalah upaya untuk terus memastikan
Indonesia memiliki alat ukur yang ajeg dan kini kita sudah punya roadmap atau
peta jalan yang bisa dijadikan acuan baik dalam pengukuran maupun upaya
peningkatan literasi,” kata Mulya.
Baca juga: John Riady: Lippo Makin Fokus Pada Teknologi dan Digital
Analisis Perilaku
Pengukuran Indeks Literasi Digital 2021 dilakukan melalui
survei tatap muka kepada 10.000 responden dari 514 kabupaten dan kota di
Indonesia. Karakteristik responden adalah pengguna internet berusia 13-70
tahun.
Dibandingkan dengan Indeks Literasi Digital 2020, ada
peningkatan indeks (dari 3,46 ke 3,49). Perbaikan terjadi pada pilar Digital
Culture dan Digital Skills, tetapi ada penurunan pada Pilar Digital Ethics dan
Digital Safety.
Pilar Keamanan Digital (digital safety) yang mendapat skor
paling rendah perlu mendapat perhatian. Responden masih banyak yang belum mampu
melindungi dirinya di dunia maya. “Kami menemukan misalnya, masih banyak yang
tidak menyadari bahaya dari mengunggah data pribadi,” ujar Mulya.
Baca juga: Apa itu Digital Nomad yang Sedang Tren di Dunia Kerja?
Selain mengukur indeks literasi, survei juga mengalisis
perilaku pengguna internet di Indonesia. “Lewat survei ini, kami juga menemukan
juga jika masyarakat saat ini mengalami peningkatan skill dalam mengklarifikasi berita bohong. Ini ditunjukkan dengan
makin banyak yang rajin mencari melalui mesin pencari di dunia maya untuk
mendapatkan kebenaran sebuah informasi,” ujar Mulya. “
Analisis terhadap hasil indeks menemukan juga perlu ada upaya peningkatan literasi terhadap kelompok perempuan, kelompok berpendapatan rendah, yang berpendidikan rendah serta yang telah berumur,” Semuel turut menjelaskan.