Mungkinkah Ekonomi Indonesia 2022 Lebih Baik dari 2021?
Kasus Covid-19 varian baru Omicron yang mengalami kenaikan
di tengah upaya pemulihan ekonomi tahun 2022.
Kemudian memunculkan pertanyaan mungkinkah ekonomi Indonesia tahun ini lebih
baik dibandingkan tahun 2021?
Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar
Pandjaitan dalam webinar yang
diselenggarakan Sinarmas Sekuritas dan Sinarmas Asset Management menjelaskan,
pertumbuhan ekonomi semua negara saat ini sangat bergantung pada pengendalian
kasus Covid-19. Pemerintah pun memastikan
tidak hanya memantau perkembangan kasus tapi bergerak cepat dalam penanganan
penyebaran Omicron.
“Kita melakukan pengetatan karantina bagi yang melakukan
perjalanan dari luar negeri. Pemerintah akan memastikan transmisi lokal tidak
terjadi besar, sebab ekonomi kita saat ini sedang mengalami pemulihan dengan berkaca
pada proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021 mencapai 5 persen,” terang
Luhut dalam webinar bertema “Gaining From Global Disorder”.
Baca juga: Varian Covid-19 Omicron dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia
Sejalan dengan pengendalian Omicron, Menteri Luhut
menambahkan bahwa pemulihan ekonomi dilakukan salah satunya dengan hilirisasi
guna memberikan nilai tambah atas komoditas ekspor andalan tanah air.
Tak ketinggalan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
juga berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, meskipun diakui Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, selama pandemi
berlangsung sektor ini menjadi yang paling terdampak.
“Kunjungan wisatawan mengalami penurunan hingga 80 persen
dan membuat kita belajar untuk memanfaatkan digitalisasi. Misalnya, kita
tingkatkan pemberdayaan UMKM lewat desa digital hingga virtual travel fair,” ucap Sandiaga.
Baca juga: DBS Group Research: Ekonomi Indonesia 2022 Siap-siap Lepas Landas
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menambahkan, percepatan
perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital lewat penyediaan layanan
internet di 12.500 desa, kelurahan, serta titik- titik layanan publik terus
dilakukan. Hal ini sebagai bagian dari transformasi digital di sektor-sektor
strategis.
Tantangan Ekonomi 2022
Halim Alamsyah, Advisor Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan
Keuangan Syariah menyebut, ada tiga tantangan yang dihadapi semua negara pada
tahun 2022. Pertama, fenomena inflasi dunia yang mengalami kenaikan karena
terdisrupsi supply dan demand serta krisis energi. Kedua,
ketidakpastian pasar dalam menyikapi kebijakan the FED. Kemudian, ketiga,
perubahan kebijakan the FED.
“Menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi global, ketahanan
ekonomi sebuah negara benar-benar diuji. Apakah dapat tahan jika ekonomi global
terguncang, tentu akan terlihat, dan Indonesia adalah negara dengan fundamental
ekonomi yang baik, meski harus diakui negara kita bukan berbasis manufaktur
tapi komoditas,” terang Halim Alamsyah.
Baca juga: Mampukah Ekonomi Indonesia Bangkit Pada 2022?
Indonesia disebutnya diuntungkan pada tingginya permintaan
komoditas. Sebab sejumlah negara sedang menghadapi krisis energi. Hal ini
terlihat dari kinerja neraca perdagangan yang surplus berikut juga current account deficit (CAD) tidak
terjadi, tapi justru surplus.
Tahun ini, Halim yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa
mencapai rentang 5,2-5,8 persen, asalkan kondisi ideal tercapai antara lain pandemi
dapat dikendalikan dan masyarakat mencapai herd
immunity, aktivitas produksi mulai normal, konsumsi masyarakat pulih dan
mencapai kisaran 5 persen.
Selain itu, implementasi reformasi struktur mendorong arus
investasi masuk, investasi diarahkan pada sektor-sektor bernilai tambah tinggi
dan berorientasi ekspor, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas (decent jobs)
Di akhir webinar, Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas Bernard Thien mengatakan, pandemi Covid - 19 memberikan tantangan baru, pandangan baru, gaya baru dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, saat ini berkat kerjasama semua pihak, mulai dari lembaga pemerintah, hingga private sector, perekonomian Indonesia bisa dan dapat bangkit.