Meneropong Masa Depan NFT sebagai Aset Digital pada 2022
Aset digital Non-Fungible Tokens (NFT), menjadi
sorotan sepanjang tahun 2021. Untuk pertama kalinya, topik NFT bahkan masuk ke
pencarian terbanyak melampaui kripto dalam Google Trends secara global di
tahun ini. Di saat, pasar aset kripto alami penurunan volume transaksi selama
beberapa minggu terakhir, penjualan NFT telah melonjak.
Menurut Ketua
Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) yang juga COO
Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, tampaknya minat masyarakat pada NFT akan
meningkat secara eksponensial pada tahun 2022 mendatang.
"Tren non-fungible token (NFT) semakin meningkat
dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini karena minat masyarakat untuk
memperjual-belikan aset dan karya seni digital melalu NFT semakin tinggi,
seiring dengan pengetahuan mereka soal manfaatnya dan peluang pada pertumbuhan
ekonomi kreatif dan digital," kata pria yang akrab disapa Manda.
Baca juga: Review 2021: Transaksi,Investor, dan Penipuan Aset Kripto Meningkat
Keberadaan NFT
semakin menggila di akhir tahun 2021, sehingga tak heran jika tren investasi
virtual ini bakal berkembang pada 2022. NFT telah mendarat di setiap sektor
yang memiliki potensi, tak terkecuali di Metaverse dan platform investasi
digital lainnya.
Data dari DappRadar
menunjukkan bawah pada kuartal III 2021, penjualan NFT mencapai US$10,7 miliar
atau berkisar Rp152 triliun di seluruh dunia. Angka ini naik tajam dari 'hanya'
US$1,3 miliar atau Rp18,5 triliun pada kuartal II dan kuartal I sebesar US$ 1,2
miliar atau Rp17 triliun.
"Di
Indonesia sendiri aset digital NFT masih tergolong baru, belum ada data lengkap
mengenai tren pertumbuhannya. Meski begitu, dilihat dari pasar semakin mature, dengan banyaknya marketplace NFT yang bermunculan salah
satunya TokoMall by Tokocrypto," tutur Manda.
Baca juga: Sandiaga Uno: Marketplace NFT Jadi Pilihan Terbaik di Masa Depan
Sejak diluncurkan
Agustus 2021, TokoMall telah memiliki lebih dari 10.000 kolektor, 60 mitra
resmi, dan lebih dari 8.000 NFT. Head of TokoMall Thelvia Vennieta mengungkap
tahun 2022 nanti, TokoMall punya sejumlah konsep dan fitur baru untuk tumbuhkan
pasar NFT di Indonesia.
Diakui Thelvia,
TokoMall masih banyak yang harus dibenahi dan ditingkatkan. "TokoMall
sekarang itu masih early stage. Kita
baru launching itu pertengahan
Agustus, masih banyak hal yang harus kita improve,”
katanya Thelvia dalam video diskusi Ngobrolin NFT di YouTube.
“Kita ingin
masyarakat umum itu tertarik dulu dengan NFT, baru on top of that kita masuk ke
Metaverse, gaming, properti, kemudian
community, membership. Either, kita nanti akan masuk ke semacam
ticketing, jadi kalian bisa beli NFT
ini, kesempatan untuk dapat tiket masuk ke event
tertentu," tambah Thelvia.
Baca juga: Mengenal TokoNFT, Marketplace NFT Industri Kreatif Berbasis Blockchain
Seperti
istilahnya, pengertian NFT sendiri adalah barang digital yang tak tergantikan.
Ini bisa berupa gambar, karya seni, koleksi, cuplikan video, album musik, item dalam game, dan banyak item
lainnya. NFT dicetak di blockchain,
mirip dengan cryptocurrency. Oleh
karena itu mereka unik dan langka dan sulit untuk dipalsukan.
Investor digital
memanfaatkan aset digital NFT demi menghasilkan uang dalam jumlah besar dengan
jangka waktu singkat. Sebuah NFT tunggal dapat dibeli dan dijual beberapa kali.
Tetapi, pembeli harus membayar biaya royalti kepada pemilik atau pencipta asli
dengan setiap penjualan. Biaya royalti biasanya sekitar 10 persen.