Tips Mewujudkan Resolusi Keuangan 2022 bagi Perempuan
Menjelang pergantian tahun 2021 dan menuju tahun 2022, sebagian
masyarakat gemar menuliskan resolusi yang ingin dicapai di tahun depan. Mulai
dari resolusi keuangan, karier, pendidikan, keluarga, dan
sebagainya. Namun, tidak semua resolusi benar-benar dapat terwujud, faktornya
sangat beragam dan membuat seseorang mudah melupakan impiannya.
Masih dalam semangat peringatan Hari Ibu, Financial Planner Annisa
Aprilia memberikan beberapa tips bagi kaum perempuan untuk dapat mewujudkan
resolusi keuangan yang benar dan mudah
dilakukan agar bisa terealisasi di tahun depan.
Pertama, tetapkan dulu tujuan keuangan di tahun depan, tapi ingat untuk memastikan
bahwa tujuan tersebut realistis untuk dilakukan. Misalnya ingin menambah dana
darurat sebesar 50 persen hingga akhir tahun 2022, atau memulai usaha online dengan pinjaman modal sebesar
sekian rupiah.
Baca juga: Bukti Nyata Peran Perempuan dalam Ekonomi Pedesaan
Kedua, turunkan tujuan tersebut menjadi strategi yang bisa
dilakukan. Misalnya dengan memperbesar porsi tabungan, mengembangkan aset
dengan berinvestasi, membuka usaha sampingan, atau menambah jam kerja dengan
menjadi freelancer.
Terakhir, tuliskan dalam selembar kertas dan tempelkan di
tempat yang sering dilalui. Selain memberikan tips membuat resolusi keuangan
2022, Annisa juga memberikan tips untuk memilih platform fintech yang dapat membantu perempuan untuk mendapatkan layanan
keuangan yang aman.
Baca juga: 6 Langkah Jitu Mencapai Tujuan Finansial
Menurutnya, konsumen harus memastikan fintech tersebut telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), cari tahu pemberitaan mengenai perusahaan tersebut di media,
dan tanyalah referensi dari kerabat yang pernah menggunakannya.
“Kuncinya adalah, kalau konsumen ingin mengembangkan asetnya melalui fintech, jangan pernah tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang kelewat tinggi. Dan jika butuh akses pinjaman modal, perhatikan bunganya, pastikan tidak melebihi 0,8 persen per hari. Dengan begitu, kita semua dapat terhindarkan dari penipuan atas nama fintech,” tutup Annisa.