Lewat BI-FAST, Tarif Transfer Antarbank Cuma Rp2.500

Lewat BI-FAST, Tarif Transfer Antarbank Cuma Rp2.500

Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) sebagai sistem pembayaran ritel. BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan Bank Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.

Implementasi BI-FAST oleh bank-bank peserta kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana bank dalam mempersiapkan kanal sistem pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, BI-FAST sebagai salah satu implementasi dari visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 merupakan bentuk transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata serta mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate 3,50 Persen

“Pada hari ini kita bersama melakukan peluncuran Bank Indonesia Fast Payment, atau BI-Fast. Selamat datang, selamat datang dalam peradaban baru," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran BI Fast, Selasa (21/12/2021).

Salah satu daya tarik yang ditawarkan dari BI-Fast ini adalah tarif transaksi yang lebih murah. Sistem baru ini akan mengenakan tarif transfer antarbank yang dikenakan kepada nasabah maksimal sebesar Rp2.500.

Tarif transfer ini lebih rendah dinading melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebesar Rp6.500 per transaksi. “Skema harga BI-Fast ini juga lebih murah untuk memenuhi kebutuhan rakyat,” tambah Perry.

Baca juga: LPS: Bunga Khusus Tidak Dilarang Tetapi Nasabah Harus Pahami Risikonya

Pengembangan BI-FAST adalah tonggak penting reformasi digitalisasi sistem pembayaran nasional sebagai implementasi BSPI 2025 bersama QRIS, SNAP, dan reformasi regulasi sistem pembayaran. BI-FAST merupakan inisiatif nasional (national driven) untuk menciptakan infrastruktur SP ritel yang lebih efisien.

Selain itu, BI-FAST bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi ekonomi dan keuangan yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal, yang memperkuat konsolidasi industri SP nasional dan membangun ekonomi-keuangan digital yang integrated, interoperable & interconnected, dan membentuk unicorn-unicorn nasional yang tangguh.

“Saya berharap peluncuran BI-FAST akan mempercepat digitalisasi ekonomi keuangan nasional, mengintegrasikan ekosistem industri sistem pembayaran secara end-to-end dari perbankan digital, fintech, e-commerce, dan konsumen, mendorong inklusi ekonomi keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional“ ungkap Perry.

Baca juga: Mampukah Ekonomi Indonesia Bangkit Pada 2022?

Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem, menyampaikan dukungan dan komitmen industri terkait inisiatif yang dilakukan BI melalui BSPI dan implementasi BI-FAST sebagai sarana reformasi lanskap digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi Negeri.

BI-FAST akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan, yang mengakselerasi pembayaran menggunakan berbagai instrumen dan kanal secara real time, aman, mudah, dan beroperasi 24/7.

Implementasi BI-FAST bertujuan mewujudkan terciptanya layanan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Baca juga: Daftar 22 Bank yang Akan Menjadi Peserta BI-FAST

Implementasi BI-FAST merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui infrastruktur fast payment yang akan menjadi game changer untuk mengantisipasi perkembangan transaksi digital ke depan termasuk dalam memfasilitasi transaksi cross border.

Pada tahap awal di Desember 2021, implementasi BI-FAST fokus pada layanan transfer kredit individual dengan 21 Peserta Batch 1 yang telah go live. Bagi calon peserta lainnya yang belum masuk sebagai peserta Batch 1, Bank Indonesia tetap membuka gelombang berikutnya untuk menjadi peserta BI-FAST. Selanjutnya, layanan BI-FAST diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.

Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan EKD nasional. Dengan BI-FAST, diharapkan pelaku industri terus berinovasi dengan mengoptimalkan value added layanan BI-FAST yang consumer centric sebagai pembuka jalan bagi inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Dec. 21, 2021, 3:38 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.