Tarik 14.337 Investor, Sukuk Tabungan Seri ST008 Terjual Rp5 Triliun
Direktur
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan
menetapkan hasil penjualan Green Sukuk Ritel-Sukuk Tabungan seri ST008.
Total volume pemesanan pembelian ST008 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp5
triliun dengan jumlah investor sebanyak 14.337 orang.
ST008 yang
mulai ditawarkan pada 1 November 2020 dan ditutup pada 17 November 2021 ini
mampu menarik minat investor. Target nasional penjualan ST008 sudah tercapai
pada 15 November 2021, meskipun masih ada dua hari sebelum masa penutupan.
Minat
investor terhadap ST008 ini tercermin dari total jumlah penawaran yang masuk
pada dua hari pertama masa penawaran yang mencapai hampir Rp1,9 triliun.
Melihat itu, sejak 4 November 2021 diberlakukan sistem kuota harian yang
dilakukan top up kuota setiap pukul 08.00,
dan langsung habis terserap dalam 10 menit.
Baca juga: Pakai Prinsip Syariah, Apa Perbedaan Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel?
Tingkat
imbalan ST008 sebesar 4,80 persen (floating
with floor) dengan tanggal setelmen 24 November 2021. Penerbitan ST008 ini
bekerja sama dengan 30 mitra distribusi yang terdiri dari 2 bank umum syariah,
18 bank umum, 4 perusahaan efek, 3 perusahaan efek khusus dan 3 perusahaan
finansial teknologi.
ST008
diterbitkan dengan format Green,
seluruh hasil penerbitan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan
baik refinancing maupun new financing.
ST008 merupakan bentuk komitmen dan kontribusi Pemerintah dalam mengembangkan
pasar keuangan syariah dan sekaligus membantu mengatasi dampak perubahan iklim.
Penerbitan
Green Sukuk Ritel-Sukuk Tabungan seri ST008 didasarkan pada Green Bond atau
Sukuk Framework yang sudah dikembangkan dan diperluas menjadi Sustainable
Development Goals (SDG) Government Securities Framework yang memasukkan
aspek-aspek tambahan SDGs ke dalam framework.
Baca juga: Kenali Perbedaan Sukuk dan Obligasi
Aspek-aspek
itu mencakup tidak hanya sektor atau proyek yang berkontribusi pada upaya
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (green
focus), tetapi juga untuk kemajuan ekonomi biru (blue focus) dan social
outcome yang positif (social focus).
SDG
Government Securities Framework tersebut telah mendapatkan Second Party Opinion
(SPO) dari CICERO dan the International Institute for Sustainable Development
(IISD) untuk memastikan framework tersebut telah sesuai dengan prinsip dan
standar yang diakui secara global.
Setelah
penerbitan Green Sukuk, Pemerintah wajib membuat annual impact report yang berisi perhitungan berapa kontribusi dari
pembiayaan Green Project ini terhadap penurunan emisi karbon. Annual impact report yang sudah
diterbitkan pemerintah sejak tahun 2019 dapat diakses di website DJPPR Kemenkeu.
Baca juga: Apa itu Investasi Syariah?
Proyek-proyek
hijau yang dibiayai dari hasil penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST008 berada
di Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR (Konektivitas perkeretaapian
dan Jaringan sumber daya air).
Pencapaian Penjualan ST008
Direktur
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Menteri Keuangan mencatat ada
sembilan pencapaian panjualan Sukuk Tabungan seri ST008. Berikut
pencapaiannya:
1. ST008
merupakan seri Sukuk Tabungan dengan tingkat imbalan terendah sepanjang penerbitan
SBN Ritel, yakni sebesar 4,80 persen (floating
with floor) per tahun. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam
upaya menurunkan yield dan menekan cost penerbitan SBN.
2. Jumlah
investor ST008 sebanyak 14.337 investor merupakan yang terbanyak kedua
sepanjang penerbitan SBSN Ritel non-tradable
(setelah ST007 dengan 16.992 investor).
3. Investor
baru ST008 sebanyak 2.776 investor dan didominasi oleh generasi milenial
sebanyak 44,09 persen.
4. Seperti
halnya pada ST006 dan ST007, volume pemesanan terbesar di ST008 berada pada
generasi baby boomers sebesar Rp2,08
triliun (41,56 persen), sedangkan dari sisi jumlah investor paling banyak
berasal dari generasi X sebanyak 4.896 orang atau 34,14 persen dari total
investor.
Baca juga: 6 Pilihan Investasi Syariah yang Aman dan Menguntungkan
5.
Investor generasi atau milenial yang membeli ST008 tercatat sebanyak 4.831
orang (33,70 persen) dari total investor dengan nominal pembelian sebesar
Rp849,55 miliar atau 16,99 persen dari total penjualan. Sementara itu,
pembelian ST008 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 152 investor
(1,06 persen dari total investor) dengan nominal sebesar Rp38,95 miliar (0,78
persen dari total penjualan). Adapun rata-rata pembelian oleh investor Generasi
Z adalah sebesar Rp256,24 juta.
6. Nominal
penjualan terbesar berasal dari provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp2,15 triliun
(43,06 persen dari total penjualan) dari 5.396 investor (37,64 persen dari
total investor). Sementara itu, porsi penjualan ST008 di Wilayah Indonesia
Timur adalah sebesar 0,80 persen dari total volume penjualan, dengan porsi
investor sebanyak 0,58 persen dari total investor.
7. Pegawai
swasta sebanyak 4.853 (33,85 persen) mendominasi dari sisi jumlah investor.
Sementara itu, Wiraswasta mendominasi dari sisi volume sebesar Rp1,57 triliun
(31,49 persen). Adapun partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada ST008 adalah
sebesar Rp264,90 miliar (5,30 persen dari total penjualan) dengan jumlah
investor sebanyak 947 (6,60 persen dari total investor).
8. Rata-rata
pemesanan ST008 adalah sebesar Rp348,75 juta. Jumlah investor yang membeli
ST008 dengan nominal Rp1 juta sebanyak 486 investor atau 3,39 persen dari total
investor.
9. Sahabat Sukuk yang setia (membeli ST002-ST008) sebanyak 38 investor dengan total nominal pembelian sebesar Rp221,33 miliar yang didominasi oleh generasi baby boomers.