Ekonomi Indonesia Triwulan III 2021 Tumbuh 3,51 Persen
Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif pada triwulan III
2021 meskipun melambat dibandingkan dengan capaian triwulan
sebelumnya, sejalan dengan merebaknya varian delta Covid-19.
Ekonomi Indonesia pada triwulan III 2021
tumbuh sebesar 3,51 persen year on year
(yoy), lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 7,07 persen (yoy).
Perkembangan tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor sejalan
dengan tetap kuatnya permintaan mitra dagang utama.
Sementara
itu, permintaan domestik tumbuh melambat seiring kebijakan pembatasan mobilitas
untuk mengatasi varian delta Covid-19. Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja
LU utama tetap tumbuh positif, kendati beberapa LU terkait mobilitas
masyarakat terkontraksi.
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia Triwulan II 2021 Tumbuh 7,07 Persen
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono
mengutarakan, ke depannya Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan
Pemerintah dan instansi terkait untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi,
termasuk melalui koordinasi kebijakan moneter–fiskal, kebijakan pembukaan
sektor-sektor prioritas, peningkatan ekspor, serta inklusi ekonomi dan
keuangan.
Di sisi
pengeluaran, seluruh komponen PDB tumbuh positif, meskipun melambat dari
triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah tangga tumbuh 1,03 persen yoy, lebih rendah
dari capaian triwulan II 2021 sebesar 5,96 persen yoy, seiring penurunan
mobilitas masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Investasi tumbuh melambat
sebesar 3,74 persen yoy ditopang oleh investasi bangunan.
Kinerja
konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 0,66 persen yoy, seiring realokasi
belanja untuk akselerasi program pemulihan ekonomi nasional, termasuk
penanganan delta Covid-19. Sementara itu, kinerja ekspor tetap tinggi sebesar
29,16 persen yoy sejalan tetap kuatnya permintaan global. Adapun
impor triwulan III 2021 tercatat tumbuh tinggi sebesar 30,11 persen yoy.
Baca juga: Empat Tantangan BI dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
Kemudian,
di sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja LU utama seperti Industri Pengolahan,
Perdagangan, dan Pertambangan tumbuh positif. Sementara itu, beberapa LU
terkait mobilitas, yaitu Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta
Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi.
Secara spasial, kinerja pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh hampir seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan dan Sumatera.