Hingga Juli 2021, Perbankan Kucurkan Kredit Rp1.439 Triliun
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor jasa keuangan tetap stabil dengan
data hingga Juli menunjukkan angka pertumbuhan yang positif seperti
intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal. Dalam periode
Januari sampai dengan Juli 2021, perbankan telah mengucurkan kredit sebesar
Rp1.439 triliun.
Namun
dalam periode yang sama terdapat pelunasan dan pembayaran angsuran kredit
termasuk dari beberapa debitur besar yang mencapai Rp1.332 triliun. Secara statistic,
kredit perbankan pada Juli berada di zona positif dan tumbuh sebesar 0,50
persen yoy. Pertumbuhan didorong kredit konsumsi yang tumbuh 2,40 persen.
Begitu juga kredit UMKM tumbuh 1,93 persen yoy.
Kredit ke
sektor komoditas berorientasi ekspor mulai meningkat dan diperkirakan ke depan
akan terus bertambah sejalan dengan peningkatan harga serta permintaan di
Amerika Serikat dan Tiongkok.
Baca juga: OJK Akan Wajibkan Perbankan Memiliki Pedoman Keuangan Berkelanjutan
Sementara
itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 10,43 persen yoy.
Dari sisi suku bunga, transmisi kebijakan penurunan suku bunga telah diteruskan
pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif.
Penghimpunan
dana di pasar modal hingga 24 Agustus 2021
telah mencapai nilai Rp136,9 triliun atau meningkat 199 persen dari periode
yang sama tahun lalu, dengan terdapat 28 emiten baru yang melakukan IPO. Selain
itu, masih terdapat penawaran umum yang masih dalam proses dari 92 emiten
dengan nilai nominal sebesar Rp50,6 triliun.
Sektor
asuransi mencatatkan penghimpunan premi pada Juli 2021 sebesar Rp21,2 triliun
dengan rincian Asuransi Jiwa sebesar Rp13,6
triliun, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar Rp7,6 triliun. Selanjutnya, fintech P2P lending mencatatkan
pertumbuhan baki debet pembiayaan sebesar Rp24,22 triliun. Piutang perusahaan
pembiayaan masih terkontraksi sebesar minus 9,9 persen yoy.
Baca juga: BI Terbitkan Standardisasi Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
OJK juga mencatat,
pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021
tumbuh positif. Pertumbuhan positif itu didorong pengeluaran pemerintah yang
cukup tinggi dan adalanya perbaikan pada indicator konsumsi rumah tangga.
Walaupun
indikator-indikator ekonomi di awal triwulan III 2021 mengindikasikan kembali
adanya tekanan karena penerapan PPKM, namun, dengan mulai
turunnya kasus aktif Covid-19 di akhir Agustus 2021 yang disertai dengan
percepatan vaksinasi diharapkan dapat mendorong kembali kenaikan mobilitas
masyarakat serta pemulihan ekonomi.
Di tengah perkembangan tersebut, pasar keuangan domestik terjaga stabil. IHSG hingga 20 Agustus 2021 tercatat di level 6,031 atau melemah 0,6 persen mtd dengan aliran dana nonresiden tercatat masuk sebesar Rp2,40 triliun. Pasar SBN terpantau relatif stabil dengan rerata yield SBN naik 0,3 bps di seluruh tenor. Namun, investor nonresiden tercatat net buy sebesar Rp10,35 triliun.