52 Persen Konsumen Tertarik Brand Baru di Festival Belanja Online
The Trade
Desk (NASDAQ:TTD) merilis Laporan Tren Festival Belanja Online di Indonesia 2021, yang
mengemukakan bagaimana lebih dari setengah konsumen Indonesia atau 52 persen
tertarik untuk mengenal brand-brand baru
selama festival belanja online berlangsung.
Riset ini
membahas perilaku konsumen yang terbentuk selama festival belanja online,
serta menguraikan bagaimana pemasar dapat memosisikan brand mereka
sebagai top-of-mind melalui
platform terbaru The Trade Desk, Solimar, untuk memaksimalkan peluang belanja
konsumen.
Riset
tersebut mengungkapkan 8 dari 10 (82 persen) konsumen Indonesia mulai
berbelanja secara online setidaknya
satu kali per bulan, bahkan 1 dari 4 konsumen berbelanja secara online beberapa kali dalam seminggu atau
lebih.
Baca juga: Pelaku Bisnis Optimis Pendapatan dan Laba Akan Meningkat
The Trade
Desk juga menemukan dua kepribadian pembelanja online yang tercermin
dalam riset ini yaitu pembelanja 'terencana' dan 'impulsif'. Hampir 2 dari 3
(64 persen) pembelanja online aktif menggambarkan diri mereka sebagai
pembelanja 'terencana' di mana mereka sudah merencanakan dan mempelajari apa
yang akan dibelanjakan sebelum berbelanja.
Namun,
selama festival belanja online
terjadi dari peningkatan proporsi pembelanja 'impulsif' sebesar hampir dua kali
lipat. Sebanyak 42 persen dari pembelanja 'terencana' mengaku berbelanja lebih
banyak selama festival belanja online,
memberikan peluang bagi pemasar untuk mengembangkan strategi yang dapat
menjangkau dan memengaruhi para pembelanja tersebut.
Riset ini
juga menunjukkan, orang Indonesia cenderung memiliki sifat brand switchers (mudah beralih
ke brand lain), dengan 2 dari 5 (44 persen) orang Indonesia cenderung
tidak menghiraukan atau bersifat netral terhadap brand yang mereka
gunakan saat ini. Selain itu, 52 persen konsumen tertarik untuk mempelajari
tentang brand baru saat
festival belanja online.
Baca juga: Adaptasi Jadi Kunci Bisnis F&B untuk Tumbuh di Masa Pandemi
Meskipun
data menunjukkan rendahnya loyalitas brand di
antara pembelanja di Indonesia, namun pemasar memiliki kesempatan untuk
berinvestasi lebih dalam mendorong tingkat brand awareness (kesadaran merek), pertimbangan konsumen dan
impresinya terhadap brand.
Country
Manager The Trade Desk di Indonesia Florencia Eka mengatakan, festival
belanja online menghadirkan
tantangan sekaligus peluang bagi pemasar. Dengan satu dari dua konsumen
tertarik untuk mempelajari brand baru,
maka pemasar harus menjalani strategi pemasaran secara menyeluruh dan fokus untuk
mempertahankan pelanggan dengan tingkat loyalitas yang rendah.
Secara
bersamaan, pemasar yang konsisten berinvestasi untuk meningkatkan brand awareness berkesempatan untuk
merebut pelanggan baru dari kompetitor. Selain itu, brand yang berulang kali berhasil menjangkau konsumen lebih
cenderung memengaruhi secara positif para pembeli 'terencana' yang sudah
mempersiapkan belanjaan jauh sebelum festival belanja online berlangsung.
Riset ini
juga menyoroti pentingnya platform over-the-top (OTT)
sebagai saluran untuk mendorong brand
awareness. Dalam lima bulan terakhir, jumlah orang Indonesia yang
mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan waktu untuk mengonsumsi konten OTT
meningkat sebesar 12 persen.
Dengan
semakin banyaknya orang Indonesia yang mengonsumsi TV dan film secara online, tidak heran jika hampir setengah
(48 persen) dari pembelanja online aktif yang diungkapkan pada
riset ini sering terpengaruh oleh penawaran dan promosi dari iklan yang tayang
di platform OTT.
The Trade
Desk baru-baru ini meluncurkan platform belanja iklan terbaru bernama Solimar
untuk membantu pemasar modern mengoptimalkan momen berharga ini. Solimar juga dirancang
untuk menjawab pertumbuhan pasar digital yang sangat pesat.
Baca juga: Pebisnis Muda Dorong Pertumbuhan Kewirausahaan Waralaba
Solimar
mengatasi permasalahan utama bagi pemasar saat ini, termasuk onboarding data pihak pertama secara
aman; kebutuhan untuk menghubungkan kinerja pemasaran dan brand yang
bertujuan untuk mengembangkan bisnis dan ekosistem media digital cross-channel (lintas
saluran) yang semakin maju, termasuk industri OTT yang berkembang dengan pesat.
Fitur
terbaru Solimar meliputi:
● Pengaturan
tujuan pemasaran (marketing) dan
bisnis terdepan yang memungkinkan pemasar untuk mengoptimalkan kampanye
secara akurat dengan bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terdepan dari The Trade Desk yang
disebut Koa.
● Proses onboarding data pihak pertama
pengiklan secara mudah dan aman.
● Pasar
solusi pengukuran iklan terdepan yang mengoptimalkan kampanye berdasarkan
kinerja secara real-time.
● Pengalaman pengguna yang disederhanakan dan
lebih baik untuk memudahkan pengambilan keputusan strategis yang penting untuk
kesuksesan suatu kampanye.
Baca juga: Bank Indonesia Perkuat Perlindungan Konsumen di Era Ekonomi Digital
Untuk
menambahkan bagaimana Solimar dapat memberikan nilai lebih bagi
pemasar di Indonesia, Florencia mengatakan, seiring dengan percepatan belanja
digital yang dilakukan oleh pemasar di Indonesia, opsi iklan berbasis data
semakin diminati.
“Solimar menghadirkan inovasi yang sangat dibutuhkan pemasar, sejalan dengan komitmen The Trade Desk untuk menjadikan data bekerja lebih cerdas dalam mendukung kesuksesan pemasar. Dengan kekuatan teknologi AI yang canggih, Solimar memungkinkan pemasar untuk mengoptimalkan kinerja di seluruh kanal periklanan digital,” katanya