Adaptasi Jadi Kunci Bisnis F&B untuk Tumbuh di Masa Pandemi

Adaptasi Jadi Kunci Bisnis F&B untuk Tumbuh di Masa Pandemi

Adaptif memahami perubahan perilaku konsumen dan tidak takut mengubah strategi bisnis menjadi kunci menjalankan bisnis F&B di masa pandemi. Fokus membuat produk yang market butuhkan, bukan produk yang bisa kita buat. Hal itu dikatakan Founder Rosalie Cheese Ayu Utami dalam webinar bertema Business Opportunity in F&B Amid Pandemic Situation yang digelar Diplomat Success Chellenge (DSC) pada Jumat (6/8/2021).

Sebagai pelaku produsen keju lokal yang fokus pada perhotelan dan restoran, pandemi terasa berdampak pada industri pariwisata. Hal itu yang mendorong Ayu untuk melakukan market shift.  Mengubah bisnisnya dari B2B menjadi B2C dengan melakukan penjualan langsung kepada pelanggan. 

Berbekal insight kebutuhan konsumen, Rosalie Cheese akhirnya mencoba menjangkau market Pulau Jawa dan berinovasi membuat berbagai paket keju dan turunan produk keju. Misalnya cheese for baking package, yaitu menyediakan paket berbagai jenis keju yang dibutuhkan pelanggan yang gemar membuat roti dan kue saat di rumah saja.

Baca juga: 5 Peluang Bisnis yang Dipredikasi Menjadi Tren 2021

Bahkan Rosalie Cheese pun berinovasi dengan mengadakan experience cheese & tea pairing yang bisa dilakukan di rumah, yaitu experience menikmati keju yang cocok disantap sambil menyesap teh. Pada akhirnya, formula agar peluang bisnis dapat maksimal adalah menciptakan peluang sesuai kebutuhan konsumen. 

“Penting untuk kesiapan people management saat melakukan adaptasi perubahan strategi bisnis. Selain itu perang harga tidak bisa dihindari, yang paling penting adalah pelaku bisnis harus ketahui value dan uniqueness produk yang dimiliki. Terakhir, tidak saja membangun, namun juga mempertahankan hubungan dengan konsumen sambil mendengar masukan dari mereka.” tegas Ayu. 

Pelaku bisnis F&B pun harus cepat membaca perubahan perilaku konsumen di tengah kondisi pandemi dan mengubah strategi agar memaksimalkan peluang usaha. Haidhar Wurjanto yang merintis Simha Group mengatakan, memahami perubahan perilaku konsumen adalah kunci sebelum bersiap membuat gebrakan bisnis yang dijalani.

Baca juga: Layanan Pesan Antar Makanan Lebih Disukai Keluarga Selama Pandemi

Berdasarkan pengamatan Haidar, konsumen kini sudah terbiasa menghabiskan waktu di rumah saja dan menjadikan TikTok sebagai sumber hiburan. Atas dasar itu, melalui produknya, yakni Es Teh menggunakan TikTok sebagai tool sekaligus direct touch kepada masyarakat.

Konten TikTok yang dibuatnya, berhasil viral dan berdampak pada awareness sehingga mendorong penjualan. “Kami percaya, meski produk jenis es teh banyak yang serupa, namun yang penting adalah how we deliver the message,” ungkap Haidhar.

Sementara itu, Founder dan CEO Kebab Turki Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono memaparkan, setiap pelaku bisnis F&B harus memiliki mindset bahwa sektor F&B adalah kebutuhan pokok, sehingga tentu saja masih ada peluang untuk berkembang.

Hendy percaya bahwa mindset tersebut sebagai pendorong kita untuk mengembangkan peluang usaha F&B di masa pandemi. Untuk memaksimalkan peluang, tidak saja butuh inovasi namun juga berkolaborasi. 

Baca juga: Bukalapak Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Pelaku usaha dituntut untuk mampu berkolaborasi agar bisnisnya tidak hanya bertahan, namun memperkuat bisnisnya hingga mampu berekspansi. Namun saat hendak memutuskan berkolaborasi dengan mitra atau bahkan influencer, penting untuk memahami prinsip kolaborasi.

Pertama, saling melengkapi antar pihak dalam berkolaborasi. Fokus pada strength dan pandai membaca kekurangan untuk saling melengkapi. Kedua, memiliki chemistry yang kuat. Ketiga, saling melengkapi diferensiasi skillyang dimiliki.

Bicara mengenai kiat mengembangkan peluang di tengah bisnis, Hendy yang konsisten mengembangkan usaha kuliner dengan berkolaborasi konten kreator influencer, mengingatkan pelaku bisnis untuk berani bikin gebrakan. Selalu coba menjadi pionir dan trendsetter. Ini adalah kunci untuk bersaing. 


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Aug. 10, 2021, 5:16 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.