Penerbitan SBR010 Catat Rekor Penjualan Tertinggi SBN Ritel

Penerbitan SBR010 Catat Rekor Penjualan Tertinggi SBN Ritel

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penerbitan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 mencatatkan rekor penjualan tertinggi sepanjang penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) retail yang sifatnya non-tradable.

Hal ini menunjukkan animo masyarakat terhadap investasi Surat Berharga Negara semakin tinggi. Masyarakat semakin sadar bahwa obligasi negara bisa menjadi alternatif investasi yang aman dan sehat untuk keuangan masa depan.

“Penerbitan SBN kita terus mencatatkan rekor yang menunjukkan animo masyarakat, minat masyarakat terhadap alternatif investasi sangat sangat baik dan sehat,” kata Menkeu dalam virtual opening Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Selasa (03/08/2021).

Baca juga: Kantongi Rp7,5 Trliun, SBR010 Terjual Habis Sebelum Masa Penawaran Berakhir

Penerbitan SBR010 dibuka penawarannya mulai 21 Juni-15 Juli 2021 dengan imbal hasil atau kopun sebesar 5,10 persen per tahun. Total pembelian SBR010 mencapai Rp7.500.118.000.000, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp5 triliun.

“Coba dilihat angkanya, bahkan sampai digit Rp118 juta. Kenapa? Karena kami membukanya dalam bentuk denominasi yang cukup kecil sehingga semuanya merasa comfortable untuk bisa investasi,” tambah Menkeu.

Jumlah investor maupun jumlah nominal pada penerbitan SBR010 memecahkan rekor tertinggi. Terdapat 23.337 investor yang berinvestasi di dalam SBR010. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9.068 atau 38,9 persen dari jumlah total investor merupakan investor baru.

Baca juga: Pasar SBN Indonesia Masih Menarik bagi Asing Hingga Akhir Tahun

“Ini sesuatu yang sangat bagus dan memberikan harapan bahwa edukasi dan literasi keuangan menyebabkan basis investor ritel kita makin tinggi dan kesadaran terhadap investasi yang aman juga akan semakin meningkat,” kata Menkeu.

SBR menjadi salah satu alternatif investasi yang diminati masyarakat karena nilainya yang cukup terjangkau, jaminan keamanannya, kemudahan berinvestasi, dan keunikan dari sisi kupon yang dapat diterima setiap bulan.

“Namanya surat berharga negara, obligasi, bonds, kayaknya harus punya uang yang puluhan triliun, puluhan milyar, atau puluhan juta. Enggak juga. Ternyata hanya dengan Rp1 juta bisa melakukan investasi,” kata Menkeu.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Partisipasi Perempuan di Pasar Keuangan Meningkat

Basis investor terus meluas di segmen generasi milenial dan segmen perempuan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Artinya mereka-mereka akan semakin educated dari sisi keuangan dan kemudian generasi ini menjadi lebih peka terhadap kesempatan-kesempatan investasi yang memang positif, baik produktif namun tetap aman.

Edukasi atau literasi keuangan terus dilakukan sebagai upaya pendalaman pasar keuangan sekaligus memperluas investor, terutama di level retail. “Kita masih punya kesempatan untuk terus mendorong literasi keuangan dan pendalaman pasar dengan terus memperluas basis investor kita,” ucap Sri Mulyani.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Aug. 5, 2021, 11 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.