Pembentukan Holding Ultra Mikro Percepat Pemulihan Pelaku Usaha
Holding
Ultra Mikro akan segera terbentuk di mana BRI
ditunjuk sebagai induknya bersama PNM dan Pegadaian yang akan menjangkau segmen
usaha ultra mikro lebih luas lagi di masa mendatang. Dengan jumlah segmen usaha
mikro dan ultra mikro yang diperkirakan mencapai 99 persen dari total unit
usaha di Indonesia akan berperan penting dalam mempercepat pemulihan pelaku
usaha.
Dengan terbentuknya
Holding Ultra Mikro diproyeksikan akan memacu kinerja UMKM di Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dan Senior Faculty Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan.
Purbaya
Yudhi Sadewa menyampaikan tujuan pembentukan holding adalah untuk lebih mendorong
pertumbuhan UMKM di Indonesia dan langkah ini memiliki kontribusi besar
terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan. “Hal ini tentu
perlu untuk kita dukung bersama-sama,” ujarnya.
Baca juga:
OJK: Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil di Semester I 2021
Langkah
pemerintah melalui Kementerian BUMN itu dinilai akan
sangat efektif guna mempercepat pemulihan ekonomi karena terdampak pandemi
Covid-19. Hal itu terjadi ketika usaha-usaha masyarakat kecil lebih berdaya.
Data Kementerian Koperasi dan UKM
menyebut segmen UMKM termasuk UMi berkontribusi terhadap 60
persen lebih perekonomian Indonesia. Bahkan 99 persen usaha yang ada di Tanah
Air saat ini masuk dalam kategori UMKM.
Dengan
porsi yang sangat besar tersebut, 97 persen dari jumlah pekerja di Indonesia
bekerja di sektor UMKM. Di sisi lain, sektor UMKM sangat rentan terdampak
pandemi. “LPS berharap pembentukan holding
ini benar-benar dapat mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia karena kinerja
setiap perusahaan akan semakin optimal,” imbuhnya.
Baca juga: Pegadaian Siap Dorong Integrasi Ekosistem Ultra Mikro UMKM
Sementara
itu, Trioksa Siahaan berpendapat kinerja positif setiap anggota holding telah terbukti pada masa pandemi
Covid-19 ini. Dengan kemampuan ekspansi dan penjagaan kualitas pembiayaan dari
setiap perseroan, holding ini akan
menjadi institusi besar yang juga berdaya saing global.
“Integrasi
ekosistem ini akan membuat ekspansi usaha semakin kuat, sehingga mendorong
lebih banyak investor untuk berkontribusi langsung pada pengembangan ultra
mikro secara langsung maupun melalui Holding Ultra Mikro,” ucapnya.
Lagi
pula, ketiga institusi ini dinilai sudah mampu mencari pendanaan dengan
penerbitan surat utang. Bahkan, BRI mampu menerbitkan global bond dan sustainability
bond yang investornya berasal dari luar negeri.
Baca juga: Efek PPKM Darurat, BI Revisi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi 3,8 Persen
Trioksa
menambahkan integrasi ini pun akan meningkatkan daya saing setiap
institusi. “Pasalnya, penggunaan teknologi informasi dan penggunaan big
data akan semakin intensif membantu baik pelaku ultra mikro maupun holding-nya sendiri," katanya.
Di
kesempatan berbeda, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan dengan pembentukan Holding
Ultra Mikro tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi
BRI, Pegadaian maupun PNM, namun juga
bagi pelaku usaha yang termasuk dalam segmen ini. Dalam sinergi ini, PNM akan
berperan di fase Empowerment.
Pinjaman
kelompok yang disalurkan PNM selain bernilai sebagai pembiayaan, juga berfungsi
dalam pemberian asistensi dan peningkatan kapabilitas. Kemudian, di
fase Integration, Perseroan dan Pegadaian dapat membantu pelaku usaha di
segmen tersebut dengan berbagai produk gadai maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca juga: BRI Dorong Kontribusi Usaha Mikro dalam Perekonomian Nasional
“Selanjutnya,
pada tahap terakhir yaitu fase Upgrade, Holding Ultra Mikro memungkinkan pelaku
usaha Ultra Mikro untuk naik kelas menjadi nasabah Mikro Perseroan yang berbasis
komersial. Proses dimaksud akan terjadi dalam satu ekosistem sehingga lebih
efektif dan efisien”, tambahnya.
Sinergi tiga BUMN melalui Holding Ultra Mikro tersebut tidak sekedar memberikan akses layanan keuangan kepada lebih dari 45 juta usaha Ultra Mikro, namun juga memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan UMKM dan juga perekonomian nasional, khususnya dalam mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.