Setelah IPO, Archi Indonesia Akan Lepas 15 Persen Modal
Archi Indonesia saat ini tengah
menjalani proses untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah secara resmi diumumkan
dalam Paparan Publik (Public Expose) Perseroan beberapa minggu lalu.
Dengan pengajuan pernyataan
terakhir kepada Otoritas Keuangan Indonesia (OJK)
yang telah berjalan dengan baik dan Pernyataan Efektif OJK telah didapatkan
pada Jumat, 18 Juni 2021, Archi menargetkan akan tercatat sebagai perusahaan
terbuka pada tanggal 28 Juni 2021 dengan kode emiten ‘ARCI’ dan harga awal
saham sebesar Rp750 per lembar.
Melalui IPO, Archi akan melepas sebanyak-banyaknya
3,725,250,000 lembar saham biasa, mewakili sebanyak-banyaknya 15 persen dari
modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana
Saham.
Baca juga: Lepas Lebaran 2021, Tren Harga Emas Antam Naik
Dalam aksi korporasi ini, Archi
telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas
Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian
Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari IPO ini.
Dalam
aksi korporasi ini, Archi telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT
Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas,
serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari IPO
ini.
Selain
untuk pembayaran pokok pinjaman, Archi berencana untuk menyalurkan dana hasil
IPO untuk peningkatan operasional dan modal kerja umum, sedangkan belanja modal
untuk ekspansi bisnis dan operasional akan dibiayai dari kas internal
perusahaan.
Baca juga: Tren Kenaikan Harga Emas Diprediksi Berlanjut di 2021
Wakil
Direktur Utama Archi Rudy Suhendra menyatakan bahwa visi IPO perusahaan adalah
untuk mengembangkan dan mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis serta meningkatkan
tata kelola perusahaan.
“Archi memiliki prospek potensi pertumbuhan
yang sangat baik. Dengan mencatatkan saham Perseroan di BEI, Archi berkeinginan
untuk mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis Perseroan serta lebih
meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan memanfaatkan
pengawasan secara langsung dari OJK dan BEI sebagai regulator, serta
masyarakat secara umum,” kata Rudy.
Manajemen Archi memiliki komitmen besar terhadap tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance serta tata kelola lingkungan, sosial dan perusahaan atau environment, social and governance. Kedua komponen ini memiliki peran penting dalam fondasi manajemen dan bisnis Archi dalam menciptakan nilai kepada pemegang saham khususnya dalam IPO mendatang.