Tidak Cukup Go Digital, CEO Baba Rafi: UMKM Harus be Digital
Sebagai
salah satu pilar utama dalam perkembangan perekonomian negara, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) mampu membuktikan ketahanannya ketika terjadi krisis
ekonomi. Dalam mendukung ketahanan ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan
Industri Indonesia (KADIN) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid
mengungkapkan, pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan.
Kini,
kehadiran e-commerce
dianggap sebagai salah satu kanal dagang utama bagi UMKM, dengan cakupan
penjualan yang luas hingga internasional dan target pasar yang lebih spesifik.
Survei oleh DSInnovate melaporkan adanya penggunaan platform e-commerce yang mencapai 49 persen
sebagai sarana berjualan online.
Baca juga: 4 Tips Memanfaatkan Digital Marketing untuk UMKM
Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono menjelaskan, pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat memaksa para pengusaha untuk semakin menerapkan digitalisasi. “Di era pandemi, tidak cukup go digital. Pelaku bisnis sepatutnya benar-benar menjadi bagian dari digital itu sendiri atau be digital,” jelas Hendy dalam webinar bertema Business Opportunity in F&B Amid Pandemic Situation yang digelar DCS pada Jumat (6/8/2021).
Namun di
sisi lain, para pelaku UMKM masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, di
antaranya yakni dalam hal edukasi, yang mana penjual harus memahami fitur-fitur
online baru untuk bisa menggunakannya
secara tepat.
Kedua,
dari sisi operasional, yaitu fasilitas yang sesuai untuk produksi dan
penyimpanan barang dalam ukuran yang lebih besar agar dapat menjaga kualitas
produk. Ketiga adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
Baca juga: 3 Tips Maksimalkan Tools dan Program Gratis untuk UMKM
Pelaku
bisnis lebih baik merancang strategi penjualan secara virtual, sehingga tidak bergantung pada gerai offline untuk menjual produk pada pelanggan. Dengan langkah ini,
pelaku bisnis dapat tetap berhasil di tengah pandemi ataupun periode new normal.
Selain itu, kunci untuk tetap mempertahankan bisnis yaitu mengedepankan atau bahkan memperbesar anggaran untuk marketing atau promosi produk. Hendy menyatakan, keuntungan bisnisnya justru berkembang saat pandemi dengan pemesanan online meningkat menjadi 90 persen.