Triwulan I 2021, Industri Asuransi Jiwa Tumbuh Rp62,66 Triliun
Industri asuransi jiwa Indonesia
memperlihatkan pertumbuhan positif pada banyak bagian kinerjanya di kuartal
pertama tahun ini. Salah satunya ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan positif
di laporan pendapatan usaha untuk periode triwulan I 2021 dari puluhan
perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Dalam Ringkasan Kinerja Industri
Asuransi Jiwa, AAJI mengungkapkan, jika sebelumnya industri asuransi jiwa mencatat
nilai minus hampir setengah triliun rupiah di triwulan pertama tahun 2020, maka
kali ini tanda rebound mulai terlihat
di triwulan pertama tahun 2021, di mana industri asuransi jiwa mencatatkan
pendapatan positif sebesar Rp62,66 triliun.
Direktur Eksekutif AAJI Togar
Pasaribu menilai, untuk menjaga konsistensi dan momentum positif dalam
industrinya, semua pihak perlu terus melakukan literasi dan meningkatkan tata
kelola untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menumbuhkan kesadaran
masyarakat atas kebutuhan akan asuransi jiwa.
Baca juga: Tingkatkan Profesionalisme, IFG Life Resmi Menjadi Anggota AAJI
“Mulai naiknya aktivitas dari
masyarakat dan dunia bisnis terlihat dari meningkatnya pendapatan industri
asuransi jiwa. Masifnya kenaikan premi dari bisnis baru dan positifnya hasil
investasi di kuartal satu tahun ini membuat lonjakan pendapatan yang cukup
tajam,” kata Togar.
Meski demikian, semua kalangan diingatkan
untuk tetap bersatu padu menjaga kondusifitas penanganan pandemi Covid-19.
Keberhasilan vaksinasi yang mendorong kembali pergerakan perekonomian saat ini
akan memberikan sumbangan besar pada potensi rebound pertumbuhan ekonomi makro dalam jangka panjang.
Togar memandang bonus demografi
yang akan terjadi di Indonesia hingga satu dasawarsa ke depan bisa menjadi
peluang yang luar biasa bagi industri asuransi jiwa. Oleh karena itu, perlu
menyesuaikan moda penetrasi pasar baru.
Baca juga: Perlindungan Konsumen di Era Digital Semakin Penting
“Kami di industri asuransi jiwa
melihat potensi bisnis ini sangat besar. Penetrasi yang baru sekitar enam
persen di Indonesia menjadi peluang pertumbuhan positif industri asuransi beberapa tahun ke
depan. Kita perlu menyesuaikan moda penetrasi pasar baru agar bisa sejalan
dengan protokol kesehatan yang ada,” jelas Togar.
Salah satu inovasi yang diharapkan
bisa membantu pengembangan industri asuransi saat ini adalah penggunaan teknologi
digital untuk pemasaran produk asuransi. Seiring dengan pengembangan teknologi,
industri asuransi juga mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah dan
regulator dalam hal tersebut.
Selain itu, AAJI juga terus
memperbanyak informasi terkait manfaat asuransi jiwa dalam memperkuat
finansial keluarga serta perencanaan keuangan masa depan melalui tulisan di
media sosial. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat
atas berbagai seluk beluk dan manfaat dari asuransi jiwa.
Baca juga: Industri Asuransi Harus Siap Bersaing di Era Digital
Contohnya, saat ini AAJI merilis
sebuah program lomba penulisan bagi masyarakat luas. AAJI mengangkat tema
#bangkitfinancial dalam program yang berjalan sejak 5 Mei hingga 5 Juni 2021.
Sedangkan untuk karyawan asuransi jiwa, AAJI juga membuat hal serupa, namun
dengan tema #rencanakan keuanganmu. Program untuk karyawan berlangsung hingga
akhir Juni ini.
AAJI juga mengedukasi mahasiswa di soal perencanaan keuangan masa depan yang baik dengan asuransi jiwa. Dan yang juga mendapatkan animo tinggi adalah peluang karir di industri asuransi jiwa melalui webinar yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 bulan ini.