Bank Mandiri Optimis Ekonomi dan Kredit Membaik di Kuartal II 2021
Memasuki
kuartal II tahun 2021, Bank Mandiri menilai pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan tren
perbaikan. Hal ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai
pulih di bulan Maret-April 2021 yang dipengaruhi beberapa faktor seperti
menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian serta perkembangan proses vaksinasi.
Direktur
Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, indeks keyakinan konsumen pada bulan April
2021 untuk pertama kalimya dalam satu tahun terakhir menunjukkan bahwa
ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi sudah optimis.
Hal itu
pula, yang memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen terutama pada periode
menjelang perayaan Libur Lebaran 2021. Di samping itu,
kebijakan moneter juga masih akomodatif dalam mendukung percepatan pemulihan
ekonomi nasional.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 0,74 Persen pada Kuartal I 2021
Bank Indonesia (BI) juga telah
menurunkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) menjadi 3,5
persen untuk memicu pemulihan ekonomi. Berbagai kebijakan stimulus fiskal,
moneter dan makroprudensial telah dilakukan seperti pembebasan PPn di sektor otomotif, pelonggaran aturan loan to value ratio (LTV) perbankan
untuk memacu pertumbuhan kredit.
Panji
menambahkan, digitalisasi sektor pembayaran juga terus ditingkatkan untuk
menunjang pola hidup kenormalan baru yang sangat bergantung pada sistem dan
transaksi online. Melihat pertumbuhan
yang semakin optimis, Panji menilai intermediasi perbankan akan membaik di
tahun ini, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
"Dengan
asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,4 persen, kami melihat
pertumbuhan kredit akan membaik sekitar 5 persen,” papar Panji dalam Media
Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021 yang digelar
Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Pertumbuhan Kredit Diprediksi Meningkat di Triwulan II 2021
Sebelumnya,
kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2021 terus membaik dengan kualitas terjaga.
Total aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 20
persen secara yoy dengan kualitas yang terjaga. Kredit Bank Mandiri secara ending balance bertumbuh sebesar 9,1
persen yoy, sedangkan secara average
balance, kredit tumbuh 8,1 persen yoy.
DPK
tumbuh cukup tinggi mencapai 25,5 persen yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 9,5 persen yoy.
"Kami cukup optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik di tahun 2021,
didorong oleh perbaikan ekonomi nasional yang terus berlanjut dan juga
perbaikan kinerja industri perbankan secara keseluruhan," terang Panji.
Sementara
itu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menilai, pemulihan ekonomi
sektoral juga sudah terlihat membaik. Beberapa sektor mulai terlihat pulih
lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan
perdagangannya seperti industi makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan,
air, listrik, informasi dan komunikasi.
Baca juga: Perbankan Dinilai Belum Merespons Penurunan BI7DRR
Lebih
lanjut, pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor durable goods dan turunannya seperti
industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan. Pemulihan
ekonomi juga terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk
segmen menengah atas.
"Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah tinggi. Ke depan, harga-harga komoditas secara rata-rata masih akan di level yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu" ungkap Andry.