Apa yang Harus Dilakukan Saat Harga Emas Turun?
Tren harga emas sejak dua bulan
terakhir cenderung mengalami penurunan. Jika pada tahun lalu, harga emas batangan
Antam bisa menginjak hingga di atas Rp1 juta, berdasarkan laman harga-emas.org, kini harga berada di
kisaran Rp921 ribu (per 5 April 2021, pukul 19.00 WIB).
Melihat kecenderugan penurunan harga emas ini, beberapa investor
mengambil sikap membeli emas dengan harapan harganya bisa kembali naik. Namun,
tidak sedikit investor justru menahan diri untuk membeli karena melihat harga
emas yang terus menurun.
Baca juga: Tren Harga Emas Terus Turun Sepanjang Maret 2021
Bagi Anda yang sudah menjadi investor emas, tentu langkah
yang pasti diambil pastinya tidak menjual emas saat harga turun. Namun, sebelum
saat akan memutuskan menahan atau membeli emas saat harga turun, disinilah
dilemanya. Lantas, langkah apa yang harus dilakukan?
1. Tetap Berinvestasi
Pastinya, langkah utama yang harus diambil adalah tetap berinvestasi emas. Harus diingat
bahwa nilai dan harga emas tetap stabil dan tidak terpengaruh kondisi
perekonomian suatu negara. Bahkan dapat dijadikan cadangan dana di masa depan
tanpa mengalami penurunan kadar.
Salah satu kelemahannya adalah logam mulia punya fluktuasi
harga tidakk menentu. Coba saja perhatikan, saat tahun lalu saat Covid-19
mewabah, harga emas berada dipuncak kejayaannya, tetapi secara perlahan harga
emas cenderung menurun, meski ada pula saat harga emas naik dalam waktu
tertentu.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Perkuat Bisnis Cicil Emas
2. Membeli Emas
Banyak pengamat investasi menilai, saat harga turun adalah
waktu yang tepat untuk membeli emas. Pasalnya harga yang
berlaku saat itu adalah harga yang terendah. Memang bisa saja harga emas
kembali turun, tetapi siapa yang bisa memastikannya, kecuali Anda memiliki
dasar analisis untuk memprediksi harga emas.
Namun patut diingat, emas merupakan investasi yang paling
rendah risikonya. Kadarnya tidak berubah dan tidak akan lekang dimakan zaman.
Harga emas akan terus naik meski secara perlahan. Emas juga punya sifat likuid,
di mana mudah untuk dicairkan dalam bentuk uang bila dibandingkan dengan jenis
investasi lainnya.
3. Tujuan Investasi Emas
Mungkin saat membeli, mungkin Anda mendapatkan yang mahal.
Belum tentu ketika menjual, Anda bisa memperoleh keuntungan besar. Namun harus
pahami kembali bahwa emas merupakan jenis investasi jangka panjang.
Baca juga: Investasi Dinar dan Dirham, Untung atau tidak?
Kenapa? Investasi emas bisa dibilang konservatif. Maksudnya,
kenaikan harganya cukup stabil untuk rentang waktu yang panjang, tapi risikonya
juga rendah. Karena diperdagangkan, emas jadi punya selisih harga jual &
harga beli. Selisih harga yang akan terus berubah/naik inilah yang bikin nabung
emas akan lebih menguntungkan kalau disimpan dalam jangka panjang.
Jadi, sebelum memutuskan untuk menabung emas, sebaiknya mempertimbangkan secara matang. Anda harus siap dengan semua risikonya. Hindari berinvestasi hanya untuk gengsi atau mengikuti tren terkini. Investasi emas membutuhkan komitmen jangka panjang.