Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,4 persen
Bank Dunia (World Bank) memprediksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 sebesar 4,4 persen. Hal itu
diungkapkan oleh Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur
dan Pasifik, Aaditya Mattoo dalam laporan Bank Indonesia Edisi April 2021
berjudul Pemulihan Belum Merata.
Proyeksi Bank Dunia ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan outlook pemerintah Indonesia.
Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ada
di kisaran 4,3 persen hingga 5,5 persen.
Namun, Bank Dunia mencatat ada tren positif yang akan terus
berlanjut di tahun berukutnya. Pertumbuhan ekonomi pada 2022 akan mengalami
kenaikan sebesar 5,0 persen dan padai 2023 sebesar 5,1 persen.
Baca juga: Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,43 Persen pada 2021
Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,4 persen ini
sama dengan perkiraan Bank Indonesia pada akhir tahun lalu. “Di Indonesia,
pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan pulih menjadi 4,4% pada tahun
2021,” ucap Aaditya Mattoo dalam laporan bank dunia tersebut.
Ada perlambatan di beberapa sektor yang dinilai dalam
laporan tersebut yang membuat pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,4 persen.
Sektor-sektor tersebut antara lain sektor perdagangan, transportasi, dan
perhotelan.
Aaditya Mattoo mengatakan, sektor seperti perdagangan,
transportasi, dan perhotelan masih mengalami perlambatan karena dampak krsisis
akibat pandemi Covid-19 yang cukup berat dan membuat lambat dalam pemulihan.
Baca juga: Aspek Kesehatan dan Ekonomi, Kunci Kebangkitan Perekonomian Indonesia
Laporan Economic Update untuk Asia Timur dan Pasifik Bank
Dunia juga menyebutkan, ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik pada 2021
juga belum merata. Hanya Tiongkok dan Vietnam yang ekonominya mampu tumbuh
tinggi di tahun 2021, masing-masing sebesar 8,1 persen dan 6,6 persen.
Tiongkok dan Vietnam mengalami rebound ekonomi berbentuk huruf V, di mana output kedua negara tersebut saat
ini telah melampaui tingkatan di saat sebelum pandemi. Sementara di
negara-negara besar lainnya, output rata-rata
berada di sekitar 5 persen di bawah tingkat sebelum pandemi.
Laporan Bank Dunia juga menyarakan agar negara-negara segera
mengambil langkah dalam pengendalian penyakit seperti Covid-19. Selain itu,
negara-negara tersebut juga diminta untuk mendukung perekonomian dan memastikan
proses pemulihan dengan mempertimbangkan lingkungan.
Dalam laporan ini juga, Bank Dunia juga meminta adanya kerja sama jaringan internasional dalam hal produksi dan distribusi vaksin Covid-19 berdasarkan kebutuhan untuk membantu mengendalikan Covid-19.