RedDoorz Jamin Keamanan dan Kenyamanan Traveler Saat Menginap

RedDoorz Jamin Keamanan dan Kenyamanan Traveler Saat Menginap

Tren liburan dan traveling sudah kembali ramai setelah kurang lebih setahun pandemi Covid-19 melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia. Proses vaksinasi yang telah berlangsung di Indonesia secara bertahap, diharapkan dapat mendongkrak kebangkitan pariwisata Indonesia.

Meski demikian, rasa aman dan nyaman masih perlu ditingkatkan untuk masyarakat ketika melakukan perjalanan terutama di akomodasi tempatnya menginap. Hal itu penting dilakukan mengingat pandemi belum menunjukkan tanda berakhir.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan mengeluarkan sertifikasi Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) kepada tempat wisata, penginapan, dan rumah makan yang menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Disiapkan Saat Traveling di Era Next Normal

Selain pemerintah, RedDoorz sebagai platform multi-brand perhotelan dan akomodasi juga telah berinisiatif menciptakan HygienePass, sebuah program sertifikasi untuk akomodasi dan perhotelan, terutama bagi mitra properti RedDoorz. 

Program ini sudah dijalankan sejak Juli 2020, di mana pemerintah belum menerapkan CHSE. Sama seperti CHSE, HygienePass dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan menginap saat berlibur.

Bagaimana bisa? Berikut jaminan keamanan kepada pelancong saat berlibur di masa pandemi ini melalui program HygienePass RedDoorz.

1. Bekerja Sama dengan IAKMI

Dalam membuat protokol kesehatan, RedDoorz bekerja sama dengan Dr. Hermawan Saputra dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI). Protokol kesehatan inilah yang menjadi standar kebersihan dan higienitas bagi pengusaha perhotelan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.


2. Protokol Kesehatan yang Ketat

Untuk mendapatkan sertifikasi HygienePass dari RedDoorz, ada persyaratan yang tertera dalam protokol kesehatan yang harus ditaati oleh pengusaha perhotelan. Beberapa persyaratan protokol kesehatan, yang telah dibuat bersama IAKMI, yang harus dijalankan dengan mempertahankan beberapa langkah sanitasi dan kebersihan yang ketat setiap harinya.

Lankah itu seperti pemeriksaan suhu tubuh karyawan staf hotel dan tamu yang masuk, serta mengadopsi metodologi pembersihan khusus dan produk serta peralatan anti-bakteri yang digunakan untuk mendesinfeksi kamar dan area publik.

3. Proses Audit Dilakukan Rutin

Hotel-hotel yang ingin mendapatkan sertifikasi juga harus melalui tahap audit pertama dan dilakukan secara berkala. Para pengusaha hotel akan diminta untuk mengisi formulir, mengisi berbagai persyaratan melalui sistem yang telah terintegrasi, dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Baca juga: RedDoorz Rumuskan Lima Strategi Bisnis 2021, Apa Saja?

Setelah itu RedDoorz akan melakukan proses audit untuk memastikan mitra properti telah menerapkan ketentuan program HygienePass. Properti yang telah berhasil melalui proses audit akan mendapatkan sertifikasi HygienePass dengan masa berlaku selama tiga bulan. 

Sertifikasi HygienePass terbuka untuk diadopsi oleh bisnis hotel manapun di Indonesia, terlepas dari asosiasi merek, karena bertujuan untuk menetapkan standar kebersihan di seluruh industri untuk menekan penyebaran Covid-19 di tingkat hotel.

Presiden Direktur RedDoorz Indonesia Mohit Gandas mengatakan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 700 properti RedDoorz di lebih dari 70 kota Indonesia yang sudah melalui tahap audit dan berhasil mendapatkan sertifikasi HygienePass.

Meski industri pariwisata mulai kembali ramai, sebagai pelanggan yang ingin berlibur harus bijak dalam menentukan tujuan dan tempatnya menginap agar terhindar dari Covid-19. Adanya program HygienePass dan CHSE dari pemerintah sangat mempermudah untuk memilih akomodasi yang aman, bersih, dan higienis. 


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
March 24, 2021, 8:05 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.