Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,43 Persen pada 2021

Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,43 Persen pada 2021

Bank Mandiri memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 4,43 persen pada 2021. Namun, pemulihan ekonomi ini akan secara bertahap. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih di bawah tingkat pertumbuhan pra-pandemi Covid-19.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, Bank Mandiri melihat PDB akan meningkat secara substansial pada 2H21 didukung oleh Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB yang terakselerasi seiring dengan naiknya permintaan, baik dari sisi konsumsi maupun investasi.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada 2021 juga didorong oleh membaiknya tingkat keyakinan konsumen dari program vaksinasi dan berjalannya Undang-undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi. “Kami melihat Indonesia akan mengalami pemulihan ekonomi secara bertahap, tumbuh 4,43 persen pada 2021 atau masih berada di bawah tingkat pertumbuhan pra-pandemi Covid-19,” katanya.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Insentif Pajak hingga Juni 2021

Belum lama ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkontraksi di triwulan IV 2020 sebesar 2,19 persen year on year (yoy). Meski masih terkontraksi, ekonomi pada kuartal IV 2020 lebih membaik dibandingkan kuartal III 2020 yang mencapai minus 3,49 persen yoy.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini didorong sebagian besar sektor ekonomi membaik. Sebanyak 14 dari 17 sektor dilaporkan mengalami pertumbuhan secara kuartalan di 4Q20 yang mengindikasikan proses pemulihan ekonomi Indonesia terus berjalan.

Baca juga: Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2020 Membaik

Bank Mandiri juga menyebutkan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat tingkat permintaan sulit untuk pulih lebih cepat yang berujung pada terhambatnya kegiatan investasi. Hal ini terlihat pada Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang secara tahunan masih terkontraksi.

“Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang secara tahunan masih terkontraksi relatif sama besar jika dibandingkan dengan kontraksi di 3Q20, yakni masing-masing dari 4,05 persen yoy menjadi 3,61 persen yoy, dan dari 6,48 persen yoy menjadi 6,15 persen yoy,” ucap Andry. 


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Feb. 11, 2021, 8:01 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.