Investasi Dinar dan Dirham, Untung atau tidak?
Beberapa waktu lalu, jagad maya diramaikan oleh munculnya
Pasar Muamalah di kawasan Depok, Jawa Barat karena melakukan transaksi jual
beli dengan menggunakan koin dinar dan dirham. Di Indonesia, hanya rupiah yang
merupakan alat pembayaran dalam transaksi jual beli
yang sah.
Dinar dan dirham ini sebenarnya sudah banyak dikenal di
sebagian kalangan masyarakat. Selama ini, koin dinar dan dirham ini dibeli
sebagai sarana investasi. Apa yang menarik dari
dinar dan dirham sebagai investasi? Apakah keduanya punya nilai investasi yang
bagus?
Jika melihat sejarah, dinar dan dirham ini ibarat saudara
kembar. Keduanya sudah sangat lekat sebagai sarana pembayaran di masa lampau,
khususnya sejarah agama Islam. Di Indonesia, dinar dan dirham pertama kali
dicetak oleh Islamic Mint Nusantara (IMN) pada 2000.
Baca juga: Apa Perbedaan Dinar dan Dirham?
Namun, pada kenyataannya antara dinar dan dirham punya
perbedaan dari kandungan koinnya. Dinar merupakan koin yang mengandung kadar
emas. Dirham adalah koin yang banyak mengandung perak. Perbedaan inilah yang
membuat banyak lebih tertarik berinvestasi dinar.
Di Indonesia, ada dua jenis dinar yang diperdagangkan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yakni Dinar Au 91,7 persen (emas 22 karat), Dinar Fine Gold 99,99 persen (emas 24 karat) dan Dirham Ag 99,95 persen.
Keunggulan Investasi
Dinar
Sama investasi emas batangan, mempertimbangkan
dinar sebagai alat investasi adalah sebuah pilihan yang sangat tepat. Ada
banyak sekali keunggulan yang membuat dinar sangat layak dipilih jadi aset
finansial masa depan. Apa saja keunggulan investasi dinar? Berikut ulasannya
seperti dikutip dari laman Galeri24.
1. Bebas Inflasi
Serupa dengan emas batangan, koin dinar juga salah satu instrumen
investasi yang bebas dari inflasi. Harga dinar bisa dikatakan akan mengikuti tren harga emas. Sehingga jika
harga emas naik, maka harga dinar juga berpotensi naik.
2. Bersifat Likuid
Jika Anda memiliki koin dinar dan sedang membutuhkan uang
tunai mendadak, Anda juga bisa menjual dinar tersebut. Anda bisa mendatangi
outlet gadai seperti Pegadaian. “Gadai dinar bisa saja
diterima di semua outlet Pegadaian karena dinar terbuat dari emas,” tulis laman
resmi Pegadaian.
Baca juga: Tren Kenaikan Harga Emas Diprediksi Berlanjut di 2021
3. Lebih Untung Dibanding Perhiasan
Meskipun sama-sama berbahan dasar emas, menjual kembali
dinar jauh lebih untung daripada perhiasan. Perhiasan biasanya menggunakan emas
18 karat, sementara dinar memakai emas 22 karat. Dengan karat lebih tinggi,
akan ada banyak kemudahan dalam proses penjualan.
4. Nilai Investasi Dinar
Tak banyak yang menyadari kalau nilai investasi dinar bisa
meningkat hingga 31 persen per tahun. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin
mendivesifikasi investasi selain emas, investasi dinar bisa menjadi pilihan
yang menjanjikan.
5. Investasi Jangka Panjang
Dinar bisa menjadi salah satu investasi jangka panjang yang
bisa menguntungkan dan memiliki risiko yang rendah. Dalam investasi, selain Anda
melihat seberapa besar return yang
Anda dapatkan, Anda juga harus melihat tingkat risikonya.
Dengan mengetahui keuntungan investasi dinar, tidak ada salahnya Anda mulai memikirkan mendiversifikasi investasi Anda. Namun kalau Anda masih merasa belum memiliki anggaran lebih untuk investasi dinar, ada baiknya mempertimbangkan produk emas batangan sebagai investasi.