Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Minus 2,07 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang
2020 masih mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen dibandingkan tahun
sebelumnya (year on year). Hal itu
disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dalam konferensi pers virtual pada Jumat (5/2/2021).
Suhariyanto mengakui, perekonomian di berbagai negara pada
triwulan IV 2020 membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Meskipun harus
diakui bahwa perlembangannya masih lemah. Banyak indikator yang dilihat, salah
satunya Indeks PMI Global yang menunjukkan peningkatan pada Oktober, tetapi kemudian
melambat lagi pada November dan Desember 2020.
Baca juga: Pelaku Bisnis Optimis 2021 Kondisi Ekonomi Indonesia Membaik
Jika melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2020
dibandingkan pertumbuhan kuartal III, berarti
ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,42 persen (quarter to quarter). Sementara pertumbuhan ekonomi indonesia
kuartal IV 2020 jika dibandingkan dengan triwulan IV 2019 masih mengalami
kontraksi sebesar 2,19 persen (year on
year).
“Jadi sekali lagi pertumbuhan Indonesia mengalami
kontraksi 0,42 persen secara qtq, kemudian terkontraksi 2,19 persen secara yoy.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 dibandingkan
pada tahun 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen,” jelas Suhariyanto.
Bukan hanya Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi
juga dirasakan oleh banyak negara di dunia. Penyebabnya, sampai saat ini dunia
masih menghadapi hambatan karena tingginya kasus Covid-19. Pada triwulan IV
2020, penyebaran Covid-19 ini masih tinggi, dan terlihat masih sulit
diturunkan.
“Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi
pada banyak negara yang sebelumnya berhasil mengendalikan Covid-19 seperti
Jepang, Jerman, dan Korea Selatan. Bahkan kita melihat beberapa negara di Eropa
yang mengalami second wave kembali
menerapkan lockdown untuk menaham
penyebaran pandemi Covid-19 ini,” paparnya.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2020 Membaik
Dengan memperhatikan berbagai catatan peristiwa dalam dan
luar negeri, maka perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB triwulan IV
2020 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp3.929 triliun, atas dasar harga
konstan adalah sebesar Rp2.709 triliun.
Suhariyanto menilai, tampaknya kalau dilihat ke depannya,
tantangan ini masih berat selama pandemi belum bisa dikendalikan. Bahkan, beberapa negara yang merupakan pasar utama wistawan mancanegara (wisman)
Indonesia masih memberlakukan pelarangan bepergian (travel bens) ke luar negeri.
“Kita juga melihat negara yang mengalami second wave kembali kembali melakukan lockdown sehingga tampaknya ke depan kita perlu lebih mengandalkan potensi dari wisatawan domestik,” ucap Suhariyanto.