Target Pembiayaan BRIsyariah dan Fintek ALAMI Sebesar Rp40 Miliar
Mengawali 2021, perusahaan peer to peer (P2P) lending syariah ALAMI
melakukan penandatanganan kerja sama channeling pembiayaan dengan PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS).
Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memulihkan perekonomian UMKM selama pandemi,
sekaligus mendukung momentum kebangkitan industri keuangan syariah di Indonesia.
CEO ALAMI, Dima Djani menyatakan melalui kerja sama channeling pembiayaan ini,
mudah-mudahan bisa mempercepat proses pemulihan usaha-usaha kecil menengah yang
terkena dampak pandemi, serta membangkitkan perekenomian
Indonesia.
Sementara itu, Kepala Divisi Ritel Banking BRIsyariah Elvera
Melladiana menjelaskan, BRIsyariah
sangat terbuka dengan berbagai inisiatif yang sejalan dengan visi perbankan. Kerja
sama Bank BRI Syariah dengan ALAMI merupakan bentuk kesadaran perusahaan bahwa
disrupsi teknologi oleh startup harus
disikapi dengan sangat positif.
Baca juga: Pembiayan UMKM Bank Syariah Indonesia Diproyeksi Mencapai 23 Persen
“Kami melihat track
record perusahaan yang sangat positif, baik dari sisi pendana, maupun
potensi proyek-proyek yang berada di dalamnya. Kami menyadari, untuk bisa
mencapai target penyaluran pembiayaan yang eksponensial, kolaborasi dengan
perusahaan-perusahaan fintech harus
mulai dilakukan,” jelasnya di Jakarta (11/1/2021).
Target Pembiayaan Channeling
Kerja sama di awal tahun ini menargetkan penyaluran pembiayaan channeling dari BRIsyariah bersama ALAMI sebesar Rp40 miliar. Untuk memastikan kemitraan berjalan dengan lancar dan aman, ALAMI selalu memprioritaskan pengembangan pada keamanan sistem dalam mengelola distribusi dana lender dan borrower.
Salah satunya dengan melakukan assessment kepada pemilik proyek atau pelaku usaha untuk
memastikan ada itikad baik dan melakukan penilaian performa keuangan untuk memastikan dalam
keadaan baik. Dengan begitu, pelaku usaha punya kinerja keuangan yang baik.
“Terlebih, selama pandemi, kami ingin mempermudah ruang
gerak baik untuk pendana maunpun pemilik proyek agar jangan berhenti untuk
berusaha mencari solusi-solusi terbaik untuk mempertahankan dan mewujudkan
mimpi mereka,” tegas Dima.
Dima juga menyatakan, pada dasarnya setelah bulan Juni 2020,
tren pengguna fintech lending yang
sempat terdampak pandemi telah mulai membaik. Adapun, beberapa sektor UMKM yang
bergerak di jasa kesehatan dan telekomunikasi pada platform ALAMI merupakan
menjadi salah satu yang berpotensial untuk berkembang secara signifikan.
Baca juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN Akan Memperkuat Keuangan Syariah Indonesia
Kinerja TKB90
Terkait Tingkat Keberhasilan 90 (TKB90), Dima menyatakan,
pihaknya selalu memantau kondisi ekonomi nasional, termasuk dari sisi
regulasi pusat dan daerah sampai dengan tren pergerakan ekonomi secara global,
sehingga TKB 90 dapat dijaga sebaik mungkin.
“Resesi dan tekanan pandemi COVID-19 harus kami akui membuat
perusahaan memutar otak untuk bisa memberikan optimisme baru kepada pendana
maupun kepada pemilik bisnis. Untuk itu, kami terus memperluas peluang kerja sama,
salah satunya dengan channeling pembiayaan
bersama Bank BRI Syariah,” ucapnya.
Instrumen ekonomi syariah setiap tahun mulai menunjukkan
kemajuan yang pesat, termasuk dari sisi infastruktur dan penerimaan lembaga-lembaga
keuangan syariah yang semakin terbuka dengan kolaborasi bersama fintech. “Ini adalah angin
segar yang menandakan, keuangan syariah punya daya tahan yang baik dalam
kondisi sulit sekalipun,” tambah Dima.