Harga Emas Terus Naik, Ini 5 Tips Investasi Emas
Di masa pandemi seperti sekarang ini, setiap orang harus
pandai-pandai mengelola keuangannya. Menabung dan berinvestasi bisa menjadi
jalan baik untuk menjaga kondisi keuangan yang lebih sehat. Salah satu yang
saat ini sedang naik daun adalah investasi emas. Sejak pandemi melanda, tren harga emas terus naik.
Jika melihat kondisi saat ini dan prospek ke depan, maka investasi emas
bisa menjadi pilihan. Emas disebut sebagai instrumen safe haven karena dianggap sebagai investasi paling aman dan bisa
menjadi alat lindung nilai di saat krisis. Hal itu karena nilainya yang relatif
stabil dan bersifat likuid atau mudah diperjualbelikan.
Baca juga: Butuh Uang Mendesak, Pilih Jual Emas atau Gadai Emas?
Lalu, investasi apakah yang menguntungkan? Nah, untuk
masyarakat yang ingin meraih keuntungan
berinvestasi emas, berikut beberapa tips yang bisa dipertimbangkan agar
investasi emas semakin menguntungkan.
1. Jangka Panjang
Emas merupakan instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang,
atau lebih dari lima tahun. Dalam setahun terakhir kenaikan harga emas begitu
tinggi, meski di tengah situasi pandemi. Karena sifatnya sebagai aset safe haven, emas dinilai lebih cocok
untuk investasi jangka panjang.
2. Memantau Harga Secara Berkala
Meski harga emas relatif stabil dan aman, bukan berarti kita tidak perlu memantau pergerakan harga emas. Apalagi di era digital ini memantau pergerakan harga emas bisa dilakukan lewat aplikasi smartphone.
Dengan memantau pergerakan harga emas secara berkala, setiap investor akan memiliki kemampuan memprediksi harga ke depan. Apabila sudah memiliki cukup pengetahuan, investor bisa membeli emas ketika harganya sedang turun dan menjual kembali ketika harga sedang naik.
Baca juga: Apa itu Pasar Fisik Emas Digital?
3. Pilih Lembaga
Investasi Terpercaya
Jika berencana untuk investasi emas, pastikan lembaga
investasi tersebut terdaftar dan berlisensi oleh Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti). Hal tersebut karena investasi emas termasuk
dalam produk
investasi berjangka.
4. Sesuaikan Kemampuan Finansial dan Target Investasi
Investasi berkaitan erat dengan komitmen, apalagi jika tujuan investasinya adalah jangka panjang. Jadi sebaiknya tetapkan jumlah minimal investasi. Misalnya 0,5 gram atau sekitar Rp 500.000 per bulan. Namun, sebelum menetapkan target tersebut, perhatikan kemampuan keuangan.
Apabila setiap bulan sudah memiliki surplus, maka kelebihan
dana dapat dialokasikan untuk investasi. Kita juga harus punya dana cadangan
darurat yang memadai sebelum berinvestasi. Paling tidak, ada tabungan dana
darurat sebesar 6-12 bulan pengeluaran untuk menutupi pengeluaran tak terduga.
5. Pilih Cara Investasi Emas
Untuk mulai berinvestasi emas, kini kita tidak perlu lagi
harus punya modal yang besar. Saat ini sudah banyak saluran yang memudahkan
banyak orang untuk bisa memulai investasi emas dengan modal yang sangat
terjangkau. Pilihannya, bisa dengan mendatangi Pegadaian atau platform
pembelian emas digital.
Saat ini, banyak platform yang menawarkan investasi emas
digital. Saking gampangnya, setiap orang bisa membeli emas mulai dari 0,01 gram
atau sekitar Rp10.000 saja. Tidak perlu repot datang lagi ke toko penjualan
logam mulia karena transaksi jual-beli bisa dilakukan secara real-time menggunakan aplikasi digital
melalui smartphone. Hal ini juga sesuai untuk menghindari kontak fisik di saat
pandemi.