5 Poin Penting Evaluasi Keuangan Jelang Akhir Tahun
Pergantian tahun 2020 ke 2021 tinggal menghitung waktu.
Dalam bisnis, setiap perusahaan akan melakukan audit perusahaan untuk
mengetahui kinerjanya. Hal yang sama juga perlu dilakukan dalam keuangan. Momen
akhir tahun ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi
keuangan pribadi dan keluarga.
Evaluasi keuangan ini penting dilakukan untuk mengetahui
pola konsumsi, tabungan, hingga investasi yang telah Anda lakukan. Evaluasi
juga bisa memberi gambaran seberapa besar pengeluaran yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan pada awal tahun.
Dalam mengevaluasi keuangan akhir tahun, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan. Tujuannya, agar perencanaan
keuangan ke depannya kondisi keuangan bisa lebih sehat.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Penting Mengatur Keuangan
1. Evaluasi Pertumbuhan Aset
Selama setahun ini, seberapa besar aset Anda bertumbuh?
Untuk mengetahui pertumbuhan aset, Anda dapat melakukan dengan membuat daftar
aset atau investasi yang diperoleh selama setahun terakhir. Beberapa aset yang
bisa diukur adalah jumlah tabungan, emas, hingga properti. Selain itu, buat
daftar aftar saldo pinjaman yang belum lunas. Selisih antara jumlah aset dengan
jumlah pinjaman merupakan kekayaan bersih Anda.
2. Evaluasi Tujuan Keuangan
Buka kembali catatan tujuan keuangan yang dibuat pada awal tahun. Apa saja yang ingin dicapai selama setahun ini dan apakah dari sudah ada yang tercapai. Apabila ada yang belum tercapai, apa yang menjadi penyebabnya.
3. Evaluasi Rasio Utang
Lihat daftar utang yang masih berjalan hingga akhir tahun
ini. Hitung rasio
utang yang Anda miliki. Apakah jumlah utang yang ada masih sesuai dengan
kemampuan bayar agar kondisi keuangan tetap sehat. rasio utang yang sehat
tidaklah lebih dari 30 persen dari penghasilan Anda per bulan. Apabila rasio
keuangan lebih dari 30 persen, maka Anda perlu mengendalikan pola keuangan
lebih cermat.
4. Evaluasi Tabungan dan Investasi
Anda juga perlu mengevaluasi perkembangan tabungan dan investasi. Dengan
memiliki tabungan dan investasi, diharapkan kedua instrumen keuangan itu bisa
memenuhi kebutuhan hidup saat masa pensiun atau sudah tidak lagi aktif
berpenghasilan.
Baca juga: Keluarga Perlu Investasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Ghozie
mengungkapkan, rasio menabung dan investasi yang sehat adalah minimal 1 per 10
dari penghasilan bulanan. Jadi, Anda disarankan untuk menabung dan berinvestasi
minimal sebesar Rp1 juta setiap bulan apabila menerima gaji Rp10 juta.
5. Evaluasi Dana Darurat
Evaluasi dana
darurat juga menjadi bagian penting untuk dievaluasi. Pasalnya, inflasi dan
kebutuhan setiap tahunnya terus meningkat. Kebutuhan dana darurat setiap orang
berbeda-beda. Idealnya, jumlah dana darurat yang perlu disiapkan adalah 6-12
kali jumlah pengeluaran per bulan. Besarnya tergantung pada jumlah tanggungan
dan pola konsumsi Anda masing-masing.
Bagaimana sudah siap melakukan evaluasi keuangan Anda? Jangan
lupa mulai evaluasi keuangan Anda hari ini. Ingat, jangan ditunda karena akan menghambat
penetapan target keuangan selanjutnya. Selamat mencoba!